Sahijab – Banyak pernikahan saat ini seolah-olah menjadi 'mainan,' di mana jika sudah tidak cocok maka perceraian jalan akhirnya. Tidak sedikit juga pernikahan yang diburu-buru, asalkan ada jodohnya maka terjadilah pernikahan antara dua manusia.
Tentunya pernikahan setiap pasangan yang menikah ingin pernikahannya langgeng sampai akhir hayat. Lalu apa yang harus diperhatikan pasangan yang ingin menikah, agar mahligai rumah tangga mereka menjadi sakinah, mawaddah dan warahmah.
Dikutip Sahijab dari About Islam, setidaknya ada tiga pertanyaan yang harus dijawab agar pernikahan sukses. Pertama bagaimana tingkat kesadaran diri Anda, gaya berkomunikasi, dan keterampilan pengamatan. Jika Anda tidak memilikinya, maka Anda masih terlalu muda dan sebaiknya menunda pernikahan.
Seperti diungkapkan oleh Timea Aya Csányi, yang telah mengamati pernikahan antar budaya selama sembilan tahun. Ditambah pengalamannya dikombinasikan dengan banyak buku dan kursus yang telah diselesaikan, maka ketiga pertanyaan di atas sangat penting dijawab.
Baca Juga: Arti Sakinah, Mawaddah dan Warahmah, Calon Pengantin Wajib Tahu
Kita sering merasa sulit untuk mendefinisikan siapa diri kita, dan bagaimana ingin hidup terutama jika kita masih muda.
Seringkali, kebebasan yang ditawarkan kehidupan modern, kesepian yang sering kita rasakan, juga keluarga dapat membuat kita merasa bingung tentang siapa diri kita sebenarnya.
Cobalah untuk bertanya-tanya: Apa yang saya inginkan? Mengapa saya merasa seperti ini? Mengapa saya berperilaku seperti yang saya lakukan?
Menjadi sadar diri, dapat menentukan emosi yang Anda rasakan. Introspeksi diri sangat diperlukan, jika Anda masih mencari jati diri. Ini menjadi kunci untuk menuju masa depan dan apa tujuan Anda berikutnya.
Bagaimana kita mendapatkan kesadaran diri? Cobalah jawab beberapa pertanyaan di bawah ini:
Baca Juga: Cara Menjaga Pernikahan Agar Langgeng Sampai Maut Memisahkan
"Saya hanya mencari seorang Muslim yang baik yang taat terhadap aturan agama Islam."
Menurut Timea Anda berdua bisa menjadi Muslim yang baik, tetapi itu tidak cukup untuk pernikahan yang bahagia! Anda bisa menjadi orang baik, tetapi tidak cocok.
Hal apa yang membuat kita cocok dengan pasangan?
Apakah dia akan menjadi istri yang bekerja atau akankah dia tinggal di rumah? Apakah dia akan meminta izin suaminya untuk meninggalkan rumah atau dia memiliki kebebasan untuk keluar rumah?
Bagaimana perasaan kalian berdua tentang hijab atau niqab? Bagaimana dengan memakai celana longgar atau abaya? Bagaimana perasaannya tentang anak-anak? Apakah dia akan mengasuh anak atau dia lebih suka tidak punya anak? Lalu ada pertanyaan hidup dalam monogami atau poligami?
Semua ini adalah keinginan yang sah dari seorang Muslim yang baik dan taat. Semuanya halal. Namun jika Anda memiliki pendapat yang berbeda dari pasangan Anda, itu bisa meracuni hubungan.
Anda bisa menjadi cocok dengan pasangan ketika dapat menghargai kepribadiannya, dan mentolerir kebiasaan yang menjengkelkan.
Terkadang kita baru mengetahui kebiasaan, sifat dan lainnya pasangan kita setelah menikah. Padahal di dalam Islam, kita diperbolehkan mengetahui bagaimana sikap dan sifatnya, baik bertanya kepada keluarga atau kerabat terdekatnya. Dan itu sah dilakukan, sehingga kita tahu seperti apa pasangan kita.
Menurut Timea, coba jawab beberapa pertanyaan di bawah ini agar Anda tahu siapa dia sebenarnya.
Time mempelajari betapa pentingnya keterampilan komunikasi, pemecahan masalah, sikap, peran, dan lain sebagainya. Termasuk pendapat dari orang-orang terdekat, seperti keluarga.
Baca Juga: Bolehkah Seorang Istri Menceritakan Masalah Pernikahan ke Pria Lain?
Itulah beberapa pertanyaan yang harus dijawab jika Anda memang ingin segera melangsungkan pernikahan. Sehingga Anda tahu, siapa orang yang akan menghabiskan waktu bersama Anda sampai tua.