• Photo :
        • Masjid Hagia Sophia,
        Masjid Hagia Sophia

      Sahijab – Hagia Sophia adalah salah satu bangunan ikonik yang berada di Istanbul, Turki. Alih fungsi kembali terjadi pada bagunan bersejarah ini. Bangunan ini telah mengalami beberapa perubahan, mulai dari gereja, masjid, museum, dan kembali menjadi masjid.

      Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan mengatakan bahwa dengan beralihfungsinya bangunan ini sebagai masjid, maka terbuka untuk semua umat Muslim yang ingin beribadah di Masjid ini. Berikut sejarah singkat Hagia Sophia yang dikutip dari britannica.com.

      Sejarah Singkat Hagia Sophia

      Pembangunan Hagia Sophia

      Hagia Sophia atau Ayasofya dalam bahasa Turki, juga disebut Gereja Kebijaksanaan Suci atau Gereja Kebijaksanaan Ilahi, sebuah struktur Bizantium penting di Istanbul dan salah satu monumen besar dunia.

      Pada awalnya, Hagia Sophia dibangun sebagai gereja Kristen pada abad ke-6 M (532–537) di bawah kekaisaran Bizantium Justinian I. Pada abad-abad berikutnya menjadi masjid, museum, dan masjid lagi. Bangunan ini mencerminkan perubahan agama yang telah terjadi di wilayah tersebut selama berabad-abad, dengan menara dan prasasti Islam serta mosaik Kristen yang mewah.

      Hagia Sophia dibangun dalam waktu yang sangat singkat yaitu sekitar enam tahun, selesai pada tahun 537 M. Nama-nama arsitek untuk bangunan ini adalah Anthemius dari Tralles dan Isidorus dari Miletus yang sangat terkenal.

      Pada tahun 404 Hagia Sophia sempat rusak oleh kebakaran yang meledak selama kerusuhan setelah pengasingan kedua St. John Chrysostom, yang saat itu menjadi patriarki Konstantinopel. Setelah itu, Hagia Sophia dibangun kembali dan diperbesar oleh kaisar Romawi Constantine I. Bangunan yang sempat rusak ini dibangun kembali pada tahun 415 oleh Theodosius II.

      Namun, satu abad kemudian, Hagia Sophia dibakar lagi dalam pemberontakan Nika pada tahun 532, terhadap Kaisar Justinian I.Struktur yang sekarang berdiri pada dasarnya adalah bangunan abad ke-6, meskipun gempa bumi menyebabkan keruntuhan sebagian kubah pada tahun 558 setelah dipulihkan tahun 562.

      Hagia Sophia menjadi masjid

      Setelah penaklukan Konstantinopel oleh Turki pada tahun 1453, Mehmed II mengubahnya menjadi masjid, dengan penambahan menara kayu (di bagian luar, menara yang digunakan untuk azan), lampu gantung besar, mihrab (ceruk yang menunjukkan arah Mekah), dan mimbar.

      Kemudian putranya Bayezid II membangun menara merah yang berdiri di sudut tenggara bangunan. Karena menara kayu asli tidak dapat bertahan lama. Bayezid II mendirikan menara putih yang terletak di sisi timur laut masjid. Dua menara identik di sisi barat kemungkinan ditugaskan oleh Selim II atau Murad III dan dibangun oleh arsitek Ottoman terkenal Sinan pada tahun 1500-an.

      Hagia Sophia menjadi museum

      Pada tahun 1934 Presiden Turki Kemal Ataturk menjadikan bangunan tersebut menjadi museum. Sejarawan seni menganggap mosaik bangunan yang indah sebagai sumber utama pengetahuan tentang keadaan seni mosaik pada masa tak lama setelah berakhirnya Kontroversi Ikonoklastik pada abad ke-8 dan ke-9.

      Pada tahun 1985 Hagia Sophia ditetapkan sebagai situs Warisan Dunia UNESCO yang disebut tempat bersejarah. Setelah diubah menjadi museum, Hagia Sophia mampu menarik pengunjung hingga 3 juta orang setiap harinya.

      Hagia Sophia kembali menjadi masjid

      Tahun 2013 lalu, beberapa tokok Muslim di Turki mengupayakan agar Hagia Sophia dialihfungsikan kembali menjadi masjid. Namun, permintaan tersebut tidak dikabulkan oleh pengadilan tinggi negeri Turki.

      Setelah beberapa tahun tepatnya bulan Juli 2020 lalu, Hagia Sophia akhirnya dialihfungsikan lagi menjadi masjid. Beragam respons muncul atas keputusan tersebut, salah satunya adalah Gereja Ortodoks Rusia yang menyatakan kecewa atas keputusan Turki mencabut status museum Hagia Sophia dan menuduhnya sebagai pengabaian terhadap suara jutaan umat Kristen.

      Berita Terkait :
  • Trending

    Obrolan

Jangan Lewatkan