• Photo :
        • Source : Republika,
        Source : Republika

      Itu sebabnya orang-orang saleh terdahulu mengajarkan doa memohon ampun kepada Allah dan meyakini bahwa ampunan Allah lebih luas dari dosa-dosa yang dikerjakannya. Serta menyadari bahwa rahmat Allah lebih diandalkan dibanding amal-amal yang dikerjakannya. 

      "Usai Ramadhan misalnya, jangan kita mengandalkan amal kita. Tetapi kita disuruh optimis, kita ingin tingkatkan diri kita, dari takwa pertama ke takwa kedua. Kita menambah lagi iman, itu harus diusahakan," jelasnya. 

      Lebih lanjut Prof Quraish mengatakan mencapai keimanan ketakwaan yang lebih tinggi harus terus diusahakan. Para sufi  mengajarkan bahwa menuju Allah adalah perjalanan mendaki. 

      Karenanya seseorang jangan membawa beban dalam perjalanan. Dosa adalah beban yang harus ditinggalkan seorang hamba untuk menuju Allah. Semakin tinggi, maka banyak ketakutan dan rayuan untuk berhenti dan turun. 

      Sehingga menurutnya persoalan utama untuk meningkatkan kebaikan-kebaikan adalah tekad yang kuat dari seorang hamba. Karenanya seorang hamba dapat memulainya dengan mengenali dirinya terlebih dulu untuk selanjutnya dapat mengetahui kelemahan diri dan tantangan yang dihadapi untuk meningkatkan ketakwaan. Ini sebagaimana firman Allah dalam surat As Syams ayat 8-10.  

      فَأَلْهَمَهَا فُجُورَهَا وَتَقْوَاهَا قَدْ أَفْلَحَ مَنْ زَكَّاهَا وَقَدْ خَابَ مَنْ دَسَّاهَا

      "Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya. Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu. Dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya." 

      Berita Terkait :

      Disclaimer: Semua artikel di kanal Sindikasi ini berasal dari mitra-mitra Viva Networks. Isi berita dan foto pada artikel tersebut di luar tanggung jawab Viva Networks.

  • Trending

    Obrolan

Jangan Lewatkan