• Photo :
        • Ilustrasi Al Quran,
        Ilustrasi Al Quran

      Sahijab – Kitab suci umat Islam, Al Quran bukan sebagai pedoman untuk mendapatkan kehidupan yang sempurna di dunia dan di akhirat. Melainkan ia juga merupakan sebuah bacaan yang indah dan berpahala. Supaya benar dan sesuai aturan dalam membaca Al Quran, maka kamu harus memahami ilmu tajwid.

      Sebab dalam membaca Al Quran kamu harus tartil dan benar serta mengetahui makhrojul huruf kapan kamu berhenti dan lanjut. Nah, dengan memahami ilmu tajwid supaya pengucapan dan pelafalan huruf dalam Al Quran benar.

      Allah SWT berfirman dalam Al Quran:

      اَوْ زِدْ عَلَيْهِ وَرَتِّلِ الْقُرْاٰنَ تَرْتِيْلًاۗ

      Artinya: “Atau lebih dari seperdua itu, Dan bacalah al-Quran itu dengan perlahan-lahan.” (QS. Surat Al Muzzamil: 4)

      Mengenai surat tersebut, Ibu Katsir menjelaskan bahwa bacalah Al Quran dengan tartil atau perlahan-lahan karena sebenarnya membaca seperti itu akan membantu untuk merenungkan dan memahami makna huruf atau kalimat yang dibaca.

      Lalu, Bagaimana Hukum Ilmu Tajwid?

      Tentang Ilmu Tajwid

      Ilmu tajwid merupakan ilmu dasar yang mempelajari bagaimana membaca Al Quran sesuai kaidah. Secara harfiah, tajwid memiliki arti membuat bagus, memperindah, dan mengelokkan. Tajwid juga adalah ilmu turunan dari qiraat, atau ilmu dalam membaca Al Quran.

      Tajwid sangat berguna supaya kamu tidak salah dalam membaca dan mengucapkan huruf-huruf yang terdapat dalam Al Quran. Seperti panjang pendeknya, kategori hurufnya, tata cara berhenti, mengambil nafas, sampai membedakan karakteristik huruf yang terdapat dalam Al Quran.

      Ilmu tajwid merupakan I,mu membaca dengan sifat asli yang benar, sesuai dengan harakatnya yaitu, fathah, kasrah, dhammah, dan sukun. Kemudian disesuaikan dengan sifat tertentu atau kondisi tertentu seperti Idzhar atau jelas, idgham atau masuk, iqlab atau membalik, ikhfa’ atau samar, tarqiq atau tipis, tahfkhim atau tebal, dan masih banyak yang lainnya.

      Idzhar Halqi

      Idzhar halqi merupakan salah satu hukum bacaan jika nun mati atau tanwin bertemu dengan salah satu huruf izhar halqi. Secara bahasa, izhar adalah jelas dan halqi adalah tenggorokan. Jadi, cara mengucapkan izhar halqi haruslah secara jelas. Kemudian untuk huruf-huruf yang dimaksud adalah Alif atau Hamzah, Kha’, ‘Ain, Ha’, Ghain, dan Ha’.

      Idgham Bighunnah

      Idgham bighunnah meruapakan hukum bacaan yang melebur dengan disertai dengungan atau yang berarti memasukkan salah satu huruf nun mati atau tanwin ke dalam huruf sesudahnya dan lafal idgham bighunnah ini harus mendengung apabila bertemu dengan huruf Nun, Mim, Wau, dan Ya’.

      Idgham Billaghunnah

      Idgham billaghunnah memilikoi arti melebur tanpa dengungan atau memasukkan huruf nun mati atau tanwin ke dalam huruf sesudahnya tanpa disertai dengan suara yang mendengung. Hukum bacaan ini berlaku aoabila nun mati atau tanwin bertemu dengan huruf Lam dan Ra’. Walaupun demikian, hukum ini tidak berlaku jika nun mati atau tanwin dan huruf tersebut tidak berada di dalam satu kata.

      Iqlab

      Iqlab merupakan sebuah hukum bacaan yang terjadi jika nun mati atau tanwin bertemu dengan salah satu huruf Ba’. Dalam bacaan tersebut, bacaan nun mati atau tanwin tidak dibaca sebagai nun atau tanwin berubah menjadi bunyi huruf mim.

      Ikhfa Haqiqi

      Ikhfa memiliki arti disamarkan, hukum bacaan tersebut berlaku jika huruf nun mati atau tanwin bertemu dengan huruf ikhfa yakni Ta', Tha', Jim, Dal, Dzal, Zay, Sin, Syin, Sod, Dhod, Fa', Qof, dan Kaf. Apabila bertemu dengan huruf tersebut, maka nun mati atau tanwin tersebut harus dibaca samara tau antara bacaan Izhar dan bacaan Idgham.

      Mad Thabi’i

      Mad thabi’I atau mad asli adalah jenis mad yang terjadi jika huruf alif yang terletak sesudah fathah atau ya’ sukun, terletak setelah kasrah atau huruf wau, dan terletak setelah dhammah, maka hal ini dinamakan sebagai mad thabi’i. Mad memiliki arti panjang dan thabi;I memiliki arti biasa. Cara membaca mad thabi’i harus panjang sepanjang dua harakat atau dinamakan satu alif.

      Mad Far’i

      Mad far’i secara etimologi memiliki arti cabang. Sedangkan secara istilah, mad far’I merupakan mad yang hukum tambahan dari mad asli (sebagai hukum asalnya) disebabkan oleh hamzah atau sukun. Mad far’i terbagi atas beberapa macam yaitu Mad Wajib Muttasil, Mad Jaiz Munfashil, Mad Lazim Mutsaqqal Kilmi, Mad Lazim Mukhaffaf Kilmi, Mad Layyin, Mad ‘Arid Lisuukun, Mad Shilah Qashirah, Mad Shilah Thawilah, Mad ‘Iwad, Mad Badal, Mad Lazim Harfi Musyabba’, Mad Lazim Harfi Mukhaffaf, Mad Tamkien, dan Mad Farq.

      Ikhfa Syafawi 

      Ikhfa syafawi dibaca dengan cara samar-smaar dalam bibir serta didengungkan. Ikhfa syafawi memiliki perbedaan dengan ikhfa hakiki. Perbedaan tersebut adalah ikhfa syafawi bukan nun mati yang bertemu dengan huruf ikhfa melainkan huruf mim mati yang bertemu dengan huruf ba’.

      Idgham Mimi

      Idgham mimi atau muatmasilin merupakan salah satu ilmu tajwid yang mudah dihafalkan karena ketika huruf mim mati bertemu dengan hurf mim dan cara melafalkannya adalah dengan membaca huruf mim rangkap secara berdengung.

      Izhar Syafawi

      Izhar Syafawi berlaku jika huruf mim mati bertemu dengan salah satu huruf hijaiyah selain huruf mim dan ba’. Izhar syafawi harus diucapkan dengan jelas dalam bibir sambil menutup mata.

      Idgham Mutamathilain

      Idgham mutamathilain merupakan hukum bacaan yang terjadi jika sebuah huruf bertemu dengan huruf sama. Misalnya dalam huruf dal yang bertemu dengan huruf dal.

      Idgham Mutaqaribain

      Idgham mutaqaribain merupakan bertemunya dua huruf yang makhraj dan sifatnya hampir mirip, misalnya huruf mim bertemu dengan huruf ba, huruf kaf bertemu dengan huruf qaf.

      Idgham Mutajanisain

      Idgham mutajanisain merupakan hukum bacaan pada saat dua huruf dengan makhraj yang sama tapi tidak sama sifatnya bertemu seperti huruf ta’ yang bertemu dengan tha, lam yang bertemu dengan ra’ dan dzal bertemu dengan huruf zha.

      Berita Terkait :
  • Trending

    Obrolan

Jangan Lewatkan