• Photo :
        • Source : Republika,
        Source : Republika

      أَفَلَمْ يَسِيرُوا فِي الْأَرْضِ فَتَكُونَ لَهُمْ قُلُوبٌ يَعْقِلُونَ بِهَا أَوْ آذَانٌ يَسْمَعُونَ بِهَا فَإِنَّهَا لَا تَعْمَى الْأَبْصَارُ وَلَكِنْ تَعْمَى الْقُلُوبُ الَّتِي فِي الصُّدُورِ (الحج : 46)

      Artinya:“Apakah mereka tidak berjalan di muka bumi sehingga mereka punya hati yang dengan hati itu mereka berakal (berpikir), atau telinga yang mereka gunakan untuk mendengar, karena sesungguhnya bukan mata yang buta, melainkan hati yang ada di dada.” (QS Al Hajj ayat 46) 

      Fokuskan pada kalimat : قُلُوبٌ يَعْقِلُونَ بِهَا “hati yang dengannya mereka berpikir…”. Ternyata berpikir itu menggunakan hati. 

      Ada yang mencoba mentakwil kata ‘hati’ di sini, dan mengatakan bahwa boleh jadi yang dimaksud dengan hati dalam ayat ini adalah otak. Bagian akhir ayat membantah takwil ini, karena dengan tegas disebutkan: “hati yang di dada…” bukan yang di kepala.   

      Baca Juga: 13 Hukum Ilmu Tajwid dalam Al Quran Lengkap dengan Penjelasannya

      Hakikat hati, rasa, akal, pikiran dan hubungannya dengan otak dan jantung, tentu tidak sesederhana itu. Para ilmuwan terus mengkaji hal ini. Tentu dengan latarbelakang keilmuan dan ideologi masing-masing.  

      Hanya, melihat hati hanya sebagai alat yang bertugas memompa darah semata, tidaklah tepat.  

      Berita Terkait :

      Disclaimer: Semua artikel di kanal Sindikasi ini berasal dari mitra-mitra Viva Networks. Isi berita dan foto pada artikel tersebut di luar tanggung jawab Viva Networks.

  • Trending

    Obrolan

Jangan Lewatkan