• Photo :
        • Ilustrasi Gurun Pasir,
        Ilustrasi Gurun Pasir

      Sahijab – Ummu Kultsum adalah salah seorang putri Rasulullah SAW. Pada saat kelahirannya, kedua mata Nabi Muhammad SAW berbinar-binar karena keselamatan sang istri, Khadijah r.a sudah melahirkan putri ketiganya dari sulbi yang suci memancarkan cahaya dan iman. Selain itu, kondisi kota Makkah sedang dalam kekacauan akibat adanya pertikaian antara kaum muslimin dan musyrikin. Nah, berikut kisah Ummu Kultsum putri ketiga Rasulullah SAW secara lengkap.

      Lalu, Bagaimana Kisah Ummu Kultsum?

      Kehidupan Ummu Kultsum 

      Beliau adalah seorang gadis kecil yang tumbuh bersama dengan saudaranya yaitu Ruqayyah. Keduanya kerap bersama-sama layaknya putri kembar Rasulullah SAW. Bahkan kedua putri Nabi Muhammad ini terus bersama sampai menginjak usia remaja dan menikah.

      Kemudian datanglah Utaibah bin Abi Lahab untuk melamar dan mendapatkan persetujuan Rasulullah menikahi Ummu Kultsum. Perasaan Ummu Kultsum sangat berdebar senang dan bahagia. Beliau juga membayangkan ketika Abu Lahab mendatangi ayahnya untuk mengucapkan dua kalimat syahadat.

      Hal ini disebabkan saudarinya, Ruqayyah telah menjadi istri dari Utbah bin Abi Lahab sementara dirinya sedang menanti pernikahan dengan Utaibah. Namun, bayangan itu hanyalah bayangan. Karena, pertikaian antara Rasulullah dengan pamannya, Abu Lahab malah semakin sengit.

      Setelah itu, kedua putri Rasulullah, Ruqayyah dan Ummu Kultsum dikembalikan kepada Rasulullah. Tapi alhamdulillah karena keduanya belum dicampuri oleh suami mereka. Kemudian Rasulullah berdoa supaya Allah menguasakan seekor anjing terhadap Utaibah bin Abi Lahab karena telah merendahkan Rasulullah di muka umum.

      Beberapa waktu setelahnya, Utaibah diterkam oleh seekor harimau di tengah hutan pada saat tertidur dengan beberapa kawannya. Utaibah kemudian mati dalam keadaan sangat mengenaskan karena terkaman harimau tersebut.

      Ruqayyah dan Ummu Kultsum merupakan dua saudara yang memiliki perjalanan hidup hampir mirip. Keduanya masuk ke dalam agama Islam di hari yang sama, bercerai di hari yang sama. Setelah perceraian itu, mereka juga memiliki suami yang sama walaupun berbeda waktu.

      Pada awalnya, Utsman bin Affan menikahi putri Rasulullah yang bernama Ruqayyah. Namun, setelah Ruqayyah qafat, beliau kemudian menikahi Ummu Kultsum yang masih perawan walaupun seorang janda dari Utaibah. Karena ia belum digauli oleh mantan suaminya tersebut.

      Pada pernikahan keduanya, Ummu Kultsum hidup bahagia sampai ia wafat. Dari pernikahannya itu pula ia mendapatkan seorang anak. Ummu Kultsum wafat di bulan Syaban tahun ke-9 hijriah. Pada hari wafatnya, jenazahnya sudah dimandikan oleh Asma binti Usmais dan Shafiah binti Abdul Muthalib. Kemudian ditempatkan pada sebuah keranda yang terbuat dari batang pohon palem.

      Ketika pemakaman putrinya tersebut, Rasulullah SAW duduk di dekat kuburan putrinya dengan berlinang air mata. Beliau kemudian berkata “Siapa di antara kalian yang tidak bercampur dengan istrinya tadi malam?” Abu Thalhah kemudian menjawab, “Aku ya Rasulullah.”

      Lalu, Rasulullah menyuruhnya “Turunlah kamu.” Abu Thalhah kemudian turun ke liang lahat dan menguburkan Ummu Kultsum. Maka dengan dipilihnya Abu Thalhah adalah seseorang yang tidak melakukan junub di waktu sebelumnya. Kesucian Ummu Kultsum sangat dijaga oleh Rasulullah sampai jenazahnya tertimbun tanah.

      Wallahu A’lam bish Shawab

      Berita Terkait :
  • Trending

    Obrolan

Jangan Lewatkan