• Photo :
        • Ilustrasi Al Quran,
        Ilustrasi Al Quran

      Sahijab – Ayat yang menjelaskan tentang bersyukur di dalam Al Quran harus diketahui oleh setiap umat Muslim. Sebab, bersyukur merupakan salah satu sikap dalam ajaran agama Islam. Dengan mensyukuri nikmat yang diberikan oleh Allah SWT kepada kita, maka Allah akan menambahkan nikmatnya.

      Mengucapkan syukur juga bisa menjadikan seseorang menjadi lebih tenang dan mempunyai kepribadian yang tentram. Tapi, terkadang seseorang mengingat Allah hanya saat mengalami kesulitan saja. Bahkan, banyak juga yang menyalahkan-Nya karena ujian yang diberikan.

      Padahal, nikmat yang diberikan oleh Allah SWT kepada kita tidak terhingga. Mulai dari kita dalam kandungan sampai sekarang. Kesehatan, bernapas, minum, makan, dan melakukan aktivitas sehari-hari juga tergolong dalam nikmat yang wajib disyukuri. Allah SWT dalam Al Quran, berfirman:

      Dann jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah SWT, niscaya kamu tidak dapat menentukan jumlahnya.” (Q.S. an Nahl 16: 18)

      Oleh karena itu, kamu harus mengetahui ayat yang menjelaskan tentang bersyukur karena akan sangat bermanfaat bagi kehidupan. Nah, berikut ulasan selengkapnya yang disadur dari berbagai sumber terpercaya.

      Baca Juga: Beda Orang Beriman dan Kafir Mensyukuri Nikmat

      Lalu, Apa Saja Ayat yang Menjelaskan Tentang Bersyukur?

      Al-Baqarah ayat 152

      Bukan hanya manusia yang ingin diingat oleh manusia yang lain. Melainkan, Allah juga menyuruh seluruh umatnya agar selalu mengingat-Nya, mulai dari lisan, hati, pemikiran, dan fisik dengan cara menaati semua perintah dan larangan-Nya.

      فَاذۡكُرُوۡنِىۡٓ اَذۡكُرۡكُمۡ وَاشۡکُرُوۡا لِىۡ وَلَا تَكۡفُرُوۡنِ

      Fazkuruuniii azkurkum washkuruu lii wa laa takfuruun

      Artinya: “Maka ingatlah kepada-Ku, Aku pun akan ingat kepadamu. Bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu ingkar kepada-Ku.”

      Al-Baqarah ayat 172

      Pada ayat ini dijelaskan bahwa seorang Muslim diharuskan untuk makan makanan yang baik, yang diberikan Allah SWT lewat rezeki yang diberikan oleh-Nya. Lalu, makanan tersebut harus disyukuri. Sebab, Di dunia masih banyak orang-orang yang kesulitan untuk bisa makan makanan enak dan sehat.

      يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ كُلُوا۟ مِن طَيِّبَٰتِ مَا رَزَقْنَٰكُمْ وَٱشْكُرُوا۟ لِلَّهِ إِن كُنتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُونَ

      Ya ayyuhallazina amanụ kulụ min ṭayyibati ma razaqnakum wasykurụ lillahi ing kuntum iyyahu ta'budụn.

      Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezeki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah SWT, jika benar-benar kepada-Nya kamu menyembah.”

      Al Anfal ayat 26

      Tidak ada Tuhan selain Allah SWT dan semua bentuk bencana yang terjadi di alam dunia adalah atas kehendak-Nya. Oleh karena itu, manusia diberikan  berbagai bencana supaya bisa mensyukuri atas nikmat yang Allah SWT berikan. Ingat Allah SWT untuk semua hal yang terjadi, sebab itu adalah karunia dari Allah untuk manusia.

      وَٱذْكُرُوٓا۟ إِذْ أَنتُمْ قَلِيلٌ مُّسْتَضْعَفُونَ فِى ٱلْأَرْضِ تَخَافُونَ أَن يَتَخَطَّفَكُمُ ٱلنَّاسُ فَـَٔاوَىٰكُمْ وَأَيَّدَكُم بِنَصْرِهِۦ وَرَزَقَكُم مِّنَ ٱلطَّيِّبَٰتِ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ

      Wazkuru iz antum qalilum mustaḍ'afụna fil-arḍi takhafụna ay yatakhaṭṭafakumun-nasu fa awakum wa ayyadakum binaṣrihi wa razaqakum minaṭ-ṭayyibati la'allakum tasykurụn.

      Artinya: ”Dan ingatlah (hai para muhajirin) ketika kamu masih berjumlah sedikit, lagi tertindas di muka bumi (Mekah), kamu takut orang-orang (Mekah) akan menculik kamu, maka Allah SWT memberi kamu tempat menetap (Madinah) dan dijadikan-Nya kamu kuat dengan pertolongan-Nya dan diberi-Nya kamu rezeki dari yang baik-baik agar kamu bersyukur.”

      Luqman ayat 12

      Ayat ini menerangkan bahwa Allah SWT sudah memberikan karunia untuk Luqman, yakni perasaan, akal, dan pengetahuan yang hakiki. Oleh sebab itu, Luqman kemudian bersyukur atas nikmat-Nya yang diberikan.

      Tak berbeda dengan manusia lain yang juga sudah diberikan perasaan, akal, kesehatan, bisa makan, minum, dan lain sebagainya. Oleh karena itu, apa yang ada dalam diri harus disyukuri.

      وَلَقَدْ ءَاتَيْنَا لُقْمَٰنَ ٱلْحِكْمَةَ أَنِ ٱشْكُرْ لِلَّهِ ۚ وَمَن يَشْكُرْ فَإِنَّمَا يَشْكُرُ لِنَفْسِهِۦ ۖ وَمَن كَفَرَ فَإِنَّ ٱللَّهَ غَنِىٌّ حَمِيدٌ

      Wa laqad ataina luqmanal-ḥikmata anisykur lillah, wa may yasykur fa innama yasykuru linafsih, wa mang kafara fa innallaha ganiyyun ḥamid

      Artinya: “Dan sesungguhnya telah Kami berikan hikmat kepada Luqman, yaitu: 'Bersyukurlah kepada Allah SWT. Dan barang siapa yang bersyukur (kepada Allah SWT), maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan barang siapa yang tidak bersyukur (kufur), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji."

      An-Naml ayat 40

      Berdasarkan ayat di bawah menerangkan bahwa Allah SWT bisa memberikan dan melaksanakan apa pun dalam satu kedipan mata. Manusia sebaiknya percaya dan imani bahwa nikmat yang diberikan oleh Allah SWT itu nyata.

      قَالَ ٱلَّذِى عِندَهُۥ عِلْمٌ مِّنَ ٱلْكِتَٰبِ أَنَا۠ ءَاتِيكَ بِهِۦ قَبْلَ أَن يَرْتَدَّ إِلَيْكَ طَرْفُكَ ۚ فَلَمَّا رَءَاهُ مُسْتَقِرًّا عِندَهُۥ قَالَ هَٰذَا مِن فَضْلِ رَبِّى لِيَبْلُوَنِىٓ ءَأَشْكُرُ أَمْ أَكْفُرُ ۖ وَمَن شَكَرَ فَإِنَّمَا يَشْكُرُ لِنَفْسِهِۦ ۖ وَمَن كَفَرَ فَإِنَّ رَبِّى غَنِىٌّ كَرِيمٌ

      Qalallazi 'indahụ 'ilmum minal-kitabi ana atika bihi qabla ay yartadda ilaika ṭarfuk, fa lamma ra`ahu mustaqirran 'indahụ qala haza min faḍli rabbi, liyabluwai a asykuru am akfur, wa man syakara fa innama yasykuru linafsih, wa mang kafara fa inna rabbi ganiyyung karim.

      Artinya: “Seseorang yang mempunyai ilmu dari Al Kitab berkata: 'Aku akan membawa singgasana itu kepadamu sebelum matamu berkedip'. Maka ketika Sulaiman melihat singgasana itu terletak di hadapannya, ia pun berkata: 'Ini termasuk kurnia Tuhanku untuk mengujiku, apakah aku bersyukur atau mengingkari (nikmat-Nya). Dan barang siapa yang bersyukur, maka sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri dan barang siapa yang ingkar, maka sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya lagi Mahamulia."

      Ibrahim ayat 7

      Pada ayat di bawah, jika kita bersyukur, maka Allah SWT akan menambahkan nikmat lipat-lipat ganda. Tapi, bila tidak disyukuri, maka akan ada perhitungan di akhirat nanti. Karena, jangan lupa bersyukur atas segala nikmat-Nya.

      وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِن شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِن كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِى لَشَدِيدٌ

      Wa iz ta`azzana rabbukum la`in syakartum la`azīdannakum wa la`ing kafartum inna 'azabi lasyadid.

      Artinya: “Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; ‘Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih."

      Az Zumar ayat 66

      Bagi orang tua, arahkan anak-anaknya untuk menyembah Allah SWT dan melaksanakan perintah-Nya, mulai dari mengaji dan salat. Sebab, orang yang melaksanakan perintah Allah SWT tergolong ke dalam orang yang beriman dan mensyukuri nikmat-Nya.

      بَلِ اللَّهَ فَاعْبُدْ وَكُنْ مِنَ الشَّاكِرِينَ

      Balil laahha fa'bud wa kum minash shaakiriin

      Artinya: “Karena itu, maka hendaklah Allah SWT saja kamu sembah dan hendaklah kamu termasuk orang-orang yang bersyukur.”

      An Nahl ayat 114

      Berdasarkan ayat di bawah, Allah SWT memerintah seluruh umat untuk memakan makanan yang halal, sehat, bergizi, dan bermanfaat untuk tubuh.

       فَكُلُوا مِمَّا رَزَقَكُمُ اللَّهُ حَلَالًا طَيِّبًا وَاشْكُرُوا نِعْمَتَ اللَّهِ إِنْ كُنْتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُونَ

      Fakuluu mimmaa razaqa kumul laahu halaalan taiyibanw washkuruu ni'matal laahi in kuntum iyyaahu ta'buduun

      Artinya: “Maka makanlah yang halal lagi baik dari rezeki yang telah diberikan Allah kepadamu; dan syukurilah nikmat Allah, jika kamu hanya kepada-Nya saja menyembah.”

      Berita Terkait :
  • Trending

    Obrolan

Jangan Lewatkan