Sahijab – Bagaimana cara konsumsi kurma untuk asam lambung yang benar, sehingga bisa menjadi penyembuh atau obat yang mujarab? Kurma sendiri merupakan buah yang berasal Timur Tengah yang sangat disukai umat muslim, bahkan Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam menyunnahkan untuk memakannya.
Dalam hadis HR Bukhari dan Muslim, menerangkan salah satu keutamaan makan kurma. Barang siapa mengonsumsi tujuh butir kurma ajwa pada pagi hari, maka pada hari itu dia tidak akan terkena racun maupun sihir.
Selain manfaat buah kurma telah diketahui, cara memakannya dianjurkan dalam jumlah ganjil, termasuk salah satu sunah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Menurut penelitian, ternyata jumlah kurma yang dimakan ganjil maupun genap bisa menentukan khasiatnya pada tubuh.
Baca Juga: 5 Manfaat Kulit Pisang untuk Wajah, Jangan Langsung Buang
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya ada di antara pepohonan, satu pohon yang tidak gugur daunnya. Pohon ini seperti seorang muslim, maka sebutkanlah kepadaku apa pohon tersebut?" Lalu orang menerka-nerka pepohonan wadhi. Abdullah Berkata: "Lalu terbesit dalam diriku, pohon itu adalah pohon kurma, namun aku malu mengungkapkannya." Kemudian mereka berkata: "Wahai Rasulullah beri tahukanlah kami pohon apa itu?" Lalu, beliau menjawab: "ia adalah pohon kurma." (HR Bukhori).
Menurut penelitian yang telah dilakukan jika cara mengkonsumsi buah kurma dalam bilang genap misalnya 2, 4, 6, 8, dan seterusnya akan menghasilkan gula dalam darah dan potassium, tanpa memberi banyak energi. Dari penelitian yang dilakukan bisa disimpulkan, apabila mengkonsumsi kurma dalam jumlah ganjil, maka tubuh bisa mengubahnya menjadi karbohidrat.
Selain memiliki manfaat sebagai pemasok karbohidrat, ternyata dengan mengkonsumsi buah kurma juga memiliki manfaat untuk mengatasi asam lambung terlebih di saat melakukan ibadah puasa. Penyakit asam lambung adalah keadaan naiknya asam lambung, yang menyebabkan luar biasa.
Baca Juga: 10 Manfaat Buah Merah untuk Kesehatan yang Berasal dari Papua
Penelitian menyebutkan, ketika tubuh sedang berpuasa, kadar asam lambung meningkat, yang ditunjukkan dengan gejala-gejala seperti rasa panas dan "berat" pada lambung, serta mulut asam.
Makan makanan pemasok serat unggul, seperti kurma, dapat menggerakkan aksi otot mengaduk-aduk dan mencampur makanan, serta memecahnya menjadi partikel-partikel kecil. Hal tersebut membuat tubuh mengikat asam-asam empedu, dan membuka area antara lambung dengan usus duabelas jari dan pangkal usus halus, serta mengeluarkan sisa pencernaan makanan lewat usus kecil.