Sahijab – Ada banyak sifat Khadijah istri Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam, yang membuatnya menjadi ibu orang yang beriman. Khadijah radhiyallahu anha adalah satu dari empat wanita shalehah yang telah dijamin surga oleh Allah Azza wa Jalla.
Perjuangan dan pengorbanan terutama harta saat Islam pertama kali diturunkan kepada Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam begitu besar. Tapi apa saja sebenarnya sifat dari Khadijah radhiyallahu anha yang bisa ditiru wanita zaman now? Mari kita bahas di bawah ini.
Baca Juga: Alasan Asiyah Istri Firaun Jadi Satu dari Empat Wanita Penghuni Surga
Khadijah radhiyallahu anha tidak pernah malu untuk mengejar apa yang dia inginkan. Sebagai seorang wanita yang sangat cerdas dan memiliki naluri bisnis yang tajam, dia akhirnya mengambil alih bisnis ayahnya di bidang perdagangan.
Di saat wanita umumnya dianggap lemah, dia berhasil melebarkan bisnisnya dan mencari karyawan yang paling berintegritas untuk dipekerjakannya. Dia tahu bahwa jika tidak dilakukan, maka memiliki risiko kehilangan segalanya akibat korupsi dan sifat pria yang tidak jujur.
Hingga akhirnya Khadijah bertemu dengan pria bernama Muhammad, dan melihat kejujuran di dalamnya yang baik untuk bisnisnya. Jadi, Khadijah tidak menunggu Muhammad muda datang kepadanya untuk meminta pekerjaan. Tetapi dengan percaya diri mencarinya, menanyakan apakah dia akan datang dan bekerja untuknya.
Sebagai wanita dengan banyak kesuksesan, garis keturunan dan karakter sempurna, Khadijah di kelilingi orang-orang terbaik termasuk pria yang ingin menikahinya. Tapi dia adalah seseorang yang tahu nilai dirinya sendiri dan nilai orang lain. Khadijah tidak akan menerima seseorang dengan moral dan intelektual yang lebih rendah.
Setelah melihat hal-hal luar biasa dari pekerjanya, Muhammad muda, dan mulai memahami betapa mengesankannya Beliau, maka mulai bertanya-tanya apakah dia adalah orang yang tepat untuknya tidak hanya dalam bisnis tetapi juga dalam kehidupan berumah tangga.
Sampai akhirnya Khadijah bermimpi "matahari yang bersinar telah turun dari surga ke halaman rumahnya, menyinari rumahnya." Ketika dia bangun, dia pergi untuk menafsirkan mimpi indah ini kepada sepupunya, Waraqah bin Nofal, seorang pria buta yang terkenal karena keahliannya dalam menafsirkan mimpi, dan karena kedalaman pengetahuannya, khususnya tentang Taurat dan Injil.
(Dia memberitahunya) matahari yang mulia yang dia lihat turun ke halamannya menunjukkan bahwa (seorang Nabi) akan menghiasi rumahnya. Setelah mimpi dan tafsir dari sepupunya ini, Khadijah radhiyallahu anha tahu bahwa Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam adalah matahari dalam mimpinya.
Khadijah radhiyallahu anha tahu pikirannya dan tetap percaya dalam kebaikan suaminya, Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam. Dia adalah pembela dan pemberi dukungan, hingga pertama kali datang malaikat Jibril kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam di Gua Hira.
Setelah turunnya wahyu pertama kali, Khadijah semakin setia, memberikan ketenangan dan menghibur Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam.
Khadijah radhiyallahu anha rela menyerahkan segalanya untuk agama Islam. Dengan cinta dan dukungan Khadijah, Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam memperoleh kepercayaan diri dan kekuatan. Dan secara terbuka menegaskan bahwa dia adalah seorang nabi Allah.
Setelah menjalani seluruh hidupnya dalam kekayaan dan kemewahan, bisnis Khadijah radhiyallahu anha diboikot orang-orang. Saat dirinya menjadi wanita yang lebih tua, dia menghadapi sakit hati, kelaparan, dan keadaan ekstrem namun dijalani dengan kesabaran, keberanian dan dukungan kepada suaminya, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam.
Baca Juga: Begini Poligami Ala Rasulullah
Khadijah radhiyallahu anha adalah satu-satunya wanita yang dicintai Allah Azza wa Jalla, malaikat dan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam. Dikutip dari buku Hasan & Husain the Untold Story karya Sayyid Hasan al-Husaini, disampaikan oleh Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam, "Jibril berkata padaku: 'Jika Khadijah datang kepadamu, maka sampaikanlah kepadanya salam dari Rabbnya, dan juga dariku'," hadist riwayat Al-bukhari dan Muslim.
Khadijah radhiyallahu anha benar-benar menjadi panutan bagi semua wanita, sepanjang masa.
sumber: About Islam