• Photo :
        • Ilustrasi tangan ibu dan anak .,
        Ilustrasi tangan ibu dan anak .

      Sahijab – Saat menjadi orang tua, Anda pasti bertanya-tanya bagaimana cara membesarkan anak agar mereka jadi orang jujur? Agama islam memerintahkan agar kita menanamkan pada anak betapa pentingnya kejujuran, sehingga mereka tumbuh dan berkembang di atas kebenaran dan menjadi muda pembela Islam.

      Bahkan saat kita akan memberikan sesuatu pada anak pun dan kita tidak memberikannya, maka akan dianggap sebuah dosa. Maka sangat penting untuk berhati-hati dalam berucap dan memberikan contoh, supaya anak-anak mengikuti kejujuran yang dicontohkan orang tunya.

      'Abdullah ibn 'Aamir berkata: "Suatu ketika ibuku memanggilku ketika Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam datang di rumahku. Ibuku memintaku untuk datang dan berkata bahwa dia akan memberiku sesuatu. Dia bertanya apa yang ingin dia berikan? Dia berkata bahwa dia ingin memberi saya kurma (buah). Nabi berkata: "Jika kamu tidak memberinya kurma ini, maka ditulis sebagai dosa dan akan dimasukkan ke dalam catatan perbuatanmu". (Abu Daud)

      Abu Hurairah mengatakan bahwa Nabi bersabda:

      "Barangsiapa yang memanggil seorang anak dengan mengatakan bahwa dia akan memberinya sesuatu, dan tidak memberikannya, maka itu adalah dusta." (Ahmad)

      Inilah pentingnya untuk melatih anak-anak sedemikian rupa dengan kejujuran, bahkan untuk hal-hal kecil sekali pun. Penerapan perilaku jujur ​​dan mengatakan yang sebenarnya sangat ditekankan, bahkan dalam masalah rumah tangga kecil sekali pun.

      Untuk itu para ulama sepakat, jika ada dua pokok penting dalam membesarkan anak-anak untuk menjadi orang yang jujur. Berikut hal yang harus diperhatikan orang tua.

      Tidak Berbohong Bahkan dalam Candaan

      Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam telah memperingatkan, di mana kebohongan dapat membawa konsekuensi yang merugikan. Bahkan saat bercerita dan ingin membuat orang lain tertawa pun kita dilarang untuk berbohong, apapun alasannya.

      "Celakalah bagi yang berbicara lantas berdusta hanya karena ingin membuat suatu kaum tertawa. Celakalah dia, celakalah dia." (HR. Abu Daud)

      Hindari Pujian Berlebihan

      Syarat kedua untuk menjadikan dan membiasakan anak jujur adalah untuk tidak memberikan pujian yang berlebihan. Memang tidak sedikit orang tua yang terlalu melebih-lebihkan pujian terhadap anaknya, apalagi saat ia berprestasi seperti mendapatkan nilai yang bagus dan lain sebagainya.

      Kepada seseorang yang memuji Nabi, dia berkata: "Jangan berlebihan saat memujiku, seperti yang dilakukan orang-orang Kristen dalam kasus Ibn Maryam (Kristus). Aku hanya seorang hamba. Jadi katakan saja bahwa dia adalah hamba Allah dan Rasul-Nya." (Al-Bukhari)

      Memuji anak berlebihan bisa menjadikan anak seorang penjilat di kemudian hari, terutama saat menginginkan sebuah posisi penting. Dan ini adalah jenis kebohongan yang paling buruk.

      Berita Terkait :
  • Trending

    Obrolan

Jangan Lewatkan