• Photo :
        • Ilustrasi salat malam.,
        Ilustrasi salat malam.

      Sahijab – Saat ini seluruh umat muslim tengah menjalani puasa di bulan Ramadhan yang dipenuhi dengan berkah dan ampunan. Maka dari itu di bulan Ramadhan ini umat muslim yang menjalankannya berlomba-lomba untuk mendapatkan pahala yang jumlahnya berlipat ganda dengan berbuat baik. Salah satunya yaitu dengan melakuka amalan di bulan Ramadhan. 

      Beramal memang merupakan perbuatan yang baik dan disukai Allah SWT, apalagi di bulan Ramadhan. Apabila kamu melakukan amalan bulan Ramadhan secara rutin maka kamu akan mendapatkan berkah melimpah yang nilainya dilipat gandakan. Lantas, apa saja amalan bulan Ramadhan yang dianjurkan untuk dilakukan? Simak penjelasanya di bawah ini.

      1. Melakukan ibadah sholat malam

      Melakukan ibadah sholat malam di bulan Ramadhan sangat baik untuk dilakukan oleh umat muslim untuk menambah pahala.

      Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

      "Barangsiapa mendekatkan diri kepada Allah dengan melakukan amalan sunnah pada bulan Ramadhan, maka (pahalanya) seperti orang yang melakukan amalan fardhu pada bulan lainnya.

      Dan barangsiapa yang melakukan satu amalan fardhu di bulan Ramadhan, maka (pahalanya) seperti orang yang melakukan 70 amalan fardhu pada bulan lain."

      Kamu bisa mengerjakan ibadah malam tersebut dengan sholat tahajud yang dikerjakan di sepertiga malam. 

      2. Fokus Ibadah 10 hari terakhir puasa

      Allah SWT telah menjanjikan kepada para hamba-Nya untuk memberikan ampunan bagi mereka yang beribadah di 10 hari terakhir bulan Ramadhan. 

      Amalan bulan Ramadhan yang satu ini merupakan bentuk umat muslim menunjukkan keseriusan dan kesungguhan mereka dari hari-hari yang sebelumnya. Sehingga menjelang berakhirnya bulan Ramadhan nanti, dapat memberikan amalan yang terbaik.

      Rasulullah SAW bersabda:

      “Rasulullah SAW sangat bersungguh-sungguh pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan melebihi kesungguhan beliau di waktu yang lainnya.” (HR Muslim).

      3. I'tikaf atau berdiam diri

      I'tikaf atau berdiam diri sebagai salah satu amalan bulan Ramadhan ini berkaitan dengan malam Lailatul Qadar. Malam Lailatul Qadar sendiri akan terjadi di satu malam di 10 hari terakhir bulan Ramadhan.

      Saat kita I'tikaf atau berdiam diri di masjid tujuannya adalah untuk ibadah yang tentu kamu akan mendapat pahala yang besar.

      Seperti yang ada di dalam hadis yang diriwayatkan dari Abu Sa’id Al-Khudri, Rasulullah SAW bersabda:

      “Aku pernah melakukan i'tikaf pada sepuluh hari Ramadhan yang pertama. Aku berkeinginan mencari Lailatul Qadar pada malam tersebut.

      Kemudian aku beri'tikaf di pertengahan bulan, aku datang dan ada yang mengatakan padaku bahwa Lailatul Qadar itu datang pada sepuluh hari terakhir.

      ‘Siapa saja yang ingin beri'tikaf di antara kalian, maka beri'tikaf lah,’. Lalu di antara para sahabat ada yang beri’tikaf bersama beliau.” (HR Bukhari).

      4. Menghidupkan malam Lailatul Qadar

      Kita dapat menghidupkan malam Lailatul Qadar dengan memperbanyak melakukan insdah, dzikir dan membaca Alquran pada setiap malam ganjil terakhir. Amalan yang paling utamanya tapi tetaplah mengerjakan sholat. 

      Seperti dalam hadist yang diriwayatkan dari Abu Hurairah RA, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

      “Barangsiapa melaksanakan salat pada malam Lailatul Qadar karena iman dan mengharap pahala dari Allah SWT, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR Bukhari).

      5. Bersedekah

      Sedekah sejatinya memang bisa dilakukan kapan saja selain di bulan Ramadhan, namun bagi kamu yang melakukan sedekah di bulan Ramadhan ini tentu akan mendapatkan keistimewaan dari Allah SWT. 

      Apalagi jika kamu melakukan lnya secara rutin pada bulan Ramadhan ini, hal tersebut akan menjadi suatu kebiasaan baik yang dilakukan.

      Ali bin Abi Thalib pernah berkata:

      “Barang siapa mengeluarkan sedekah kepada orang miskin, niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosanya.

      Allah SWT pun akan menyediakan balasan untuknya berupa kebebasan, sebagaimana bebasnya Nabi Ismail AS dan penyembelihan."

      Berita Terkait :
  • Trending

    Obrolan

Jangan Lewatkan