Sahijab – Keracunan makanan bisa dialami siapa saja dan di mana saja, terutama saat mengkonsumsi makanan yang terkontaminasi mikroba. Mikroorganisme ini dapat mencemari makanan selama proses pengolahannya, sehingga saat dimakan menyebabkan sakit yang menyakitkan.
Keracunan makanan tidak serta merta disebabkan oleh makanan dari luar, bisa juga terjadi saat makanan salah ditangani atau dimasak di rumah. Gejala keracunan makanan dapat dimulai dalam beberapa jam setelah makan makanan yang terkontaminasi.
Meskipun dapat sembuh tanpa perawatan apa pun dalam kasus ringan, yang sering terjadi, tetapi terkadang dalam kasus yang parah. Bahkan tidak sedikit berita yang memperlihatkan, bagaimana seseorang memerlukan perawatan di rumah sakit hingga meninggal dunia.
Beberapa gejala keracunan yang paling sering dialami oleh orang yang menderita keracunan makanan adalah muntah, kram perut, mual, sakit perut, diare hingga demam.
Baca Juga: Keracunan Makanan Selama Kehamilan: Gejala, Penyebab dan Pengobatan
Siapa saja bisa terkena keracunan makanan, dengan mengonsumsi makanan yang tidak diketahui asalnya. Gejalanya dapat berkisar dari ringan hingga sangat serius, tergantung pada jenis mikroorganisme yang menginfeksi kita dan sistem pertahanan tubuh masing-masing individu. Beberapa pengobatan rumahan untuk keracunan makanan adalah sebagai berikut:
Karena muntah adalah salah satu gejala umum yang dialami, rehidrasi menjadi sangat penting. Larutan rehidrasi oral (ORS) juga dapat disiapkan di rumah dengan menambahkan gula, garam, ke dalam botol air minum bersih sesuai pedoman WHO. Larutan kaya elektrolit buatan rumah ini harus diminum setiap beberapa menit dan harus habis dalam sehari. Menambahkan sejumput kayu manis ke dalam air kelapa dan mengonsumsinya juga membantu untuk mengatasi muntah.
Jus lemon dapat dikonsumsi oleh orang-orang ketika mereka mengalami keracunan makanan. Dapat dikonsumsi dengan mengambil satu gelas air minum dan memeras setengah lemon di dalamnya. Ini adalah cairan yang menyegarkan dan membuat Anda merasa lebih baik setelah mengkonsumsinya.
Cuka sari apel adalah obat rumah populer lainnya yang digunakan untuk keracunan makanan. Tambahkan beberapa sendok cuka sari apel ke dalam segelas air dan konsumsi dua hingga tiga kali sehari untuk menuai manfaatnya.
Ini adalah salah satu pengobatan yang lebih jarang digunakan tetapi cukup efektif. Minyak oregano atau minyak thyme, salah satu dari dua minyak ini dapat digunakan. Minyak ini tampaknya memberikan bantuan dari ketidaknyamanan yang disebabkan oleh keracunan makanan. Untuk menggunakannya, kita harus menambahkan beberapa tetes minyak ke dalam air dan mengkonsumsinya satu sampai dua kali dalam sehari. Bagaimana atau mengapa ini bekerja tidak terlalu jelas.
Pisang sangat membantu dalam memulihkan elektrolit yang hilang selama diare. Oleh karena itu, digunakan untuk mengobati keracunan makanan juga. Beberapa orang mengkonsumsi pisang dengan mencampurkannya dengan dadih, untuk efek yang lebih baik, tetapi dapat dikonsumsi secara langsung juga. Ini memberikan bantuan dari gejala, memberi kita energi dan mengisi kembali garam yang hilang.
Jahe digunakan sejak berabad-abad untuk meredakan muntah, kehilangan nafsu makan dan diare. Untuk ini, minum air jahe untuk mengobati diare. Sebagai obat, air jahe juga bisa dicampur dengan jeruk lemon dan dikonsumsi segar.
Menelan siung bawang putih segar dengan air memiliki manfaat yang baik pada tubuh, karena bertindak seperti agen pembersih. Jika dikonsumsi dalam bentuk jus, bawang putih dikatakan lebih efektif lagi, yaitu jika baunya yang menyengat bisa Anda toleransi! Dikatakan efektif dalam kasus keracunan makanan.
Untuk menggunakan jinten sebagai obat keracunan makanan, kita bisa mengambil sedikit dalam air dan merebusnya. Setelah mendidih kita bisa menambahkan sedikit air perasan ketumbar dan garam secukupnya. Sediaan cair ini dapat dikonsumsi beberapa kali sehari dengan aman.