Sahijab Tips – Umat muslim di seluruh dunia sebentar lagi akan menjalankan ibadah puasa Ramadhan selama satu bulan penuh. Momen yang sering di tunggu-tunggu yaitu menjelang berbuka.
Biasanya, untuk menunggu adzan magrib mereka melakukan rutinitas ngabuburit bersama rekan kerja, keluarga, atau sahabat. Ngabuburit bisa dengan menonton televisi, ngobrol asyik, atau mencari makanan untuk berbuka. Ini biasanya dilakukan oleh para perantau.
Nah saat berbuka puasa, memang dianjurkan untuk makan atau minum-minuman yang manis. Tapi, ada juga yang langsung berbuka puasa dengan gorengan atau makanan yang lain karena dianggap lebih menggoda. Lebih baik, kamu menyiapkan dan berbuka puasa dengan yang manis-manis. Apa alasannya?
Pada saat berbuka sebaiknya tidak makan dan minum terlampau banyak. Sebab, langsung makan makanan berat dengan porsi yang banyak justru akan membebani kerja lambung yang sudah dibiarkan istirahat sekitar 13 jam.
Untuk berbuka puasa umumnya di mulai dengan makanan manis-manis, mengikuti sunah Nabi, dengan tujuan agar tubuh segera mendapatkan glukosa untuk menormalkan gula darah yang menurun selama 13 jam berpuasa.
Menu pembuka dapat berupa sirup manis, teh manis, aneka kolak, kurma, dan makanan manis lainnya. Makanan dan minuman manis sangat mudah dicerna sehingga segera mengembalikan kesegaran tubuh.
Dikutip dari Dinas Kesehatan Provinsi NTB, porsi energi saat berbuka sebaiknya sekitar 10-15 persen dari total kebutuhan energi sehari. Hindari minum-minuman dingin atau yang dicampur es saat berbuka.
Es dapat menahan rasa lapar sehingga hidangan lain yang lebih bergizi tidak dapat disantap, akibatnya akan mengurangi asupan zat gizi yang sangat diperlukan tubuh untuk memulihkan stamina.
Setelah melaksanakan shalat maghrib, sekitar 30 menit setelah awal berbuka, makan malam dapat dilakukan seperti biasa. Jenis makanan yang sebaiknya dikonsumsi yaitu makanan lengkap yang mengandung karbohidrat kompleks.
Perolehan energi yang disarankan adalah 30-35 persen dari total kebutuhan energi dalam sehari. Seusai shalat tarawih hingga sebelum tidur (sekitar pukul 21.00), konsumsi pangan sumber karbohidrat, tetapi menghindari konsumsi pangan yang mengandung serat dan protein tinggi. Perolehan energi yang disarankan adalah 10-15 persen dari total kebutuhan energi dalam sehari.