• Photo :
        • ilustrasi wanita hamil,
        ilustrasi wanita hamil

      Sahijab –  Ramadhan bagi ibu hamil kerap menjadi masalah yang dilematis. Antara keinginan berpuasa, namun juga diliputi kekhawatiran apakah puasa yang dilakukan akan berpengaruh pada janin yang dikandungnya.

      Dalam Islam, ibu hamil diberi keleluasaan untuk tidak berpuasa jika ia mengkhawatirkan kondisi bayinya. Syaratnya, ia harus membayar fidyah yaitu memberi makan orang miskin dan mengganti berpuasa di hari lain.

      Sementara pakar kesehatan biasanya menyarankan ibu tidak berpuasa ketika tri semester pertama kehamilan, atau kehamilan di tiga bulan pertama. Sebab dalam tiga bulan pertama itu, organ tubuh janin masih mengalami pembentukan. Sehingga janin membutuhkan asupan nutrisi yang cukup dari ibu. Dikhawatirkan, jika ibu berpuasa di tiga bulan pertama kehamilan, janin tak mendapat cukup nutrisi. Sehingga ia bisa terlahir dengan berat badan kurang.

      Jika kehamilan tiga bulan pertama sudah terlewati, ibu lebih leluasa untuk bisa berpuasa di bulan Ramadhan. Tapi pastikan asupan nutrisi yang masuk ketika sahur dan berbuka sudah layak. 

      Beberapa hal ini perlu menjadi perhatian buat ibu hamil jika memutuskan untuk berpuasa:

      1. Kondisi kesehatan ibu

      Perhatikan kondisi kesehatan ibu. Jika mulai dehidrasi, pusing, mual, atau lemas berlebihan sebaiknya batalkan puasa. Begitu pula jika selama berpuasa tidak mengalami kenaikan berat badan dan kondisi kesehatan terus menurun, segera konsultasi ke dokter untuk mendapatkan solusi terbaik.

      2. Perhatikan pertumbuhan janin

      Jika setelah ibu hamil berpuasa janin tak mengalami kenaikan berat dan gerakan janin melemah, sebaiknya ibu tidak mengambil risiko. Apalagi jika hal tersebut dibarengi nyeri yang mengarah seperti kontraksi. Kondisi tersebut sudah membahayakan bayi. Ibu berhak membatalkan puasa dan segera datangi dokter dan lakukan konsultasi. Tak perlu menunggu kondisi semakin memburuk dan membahayakan janin. Islam memberi keleluasaan bagi ibu hamil, dan itu boleh dilakukan.

      3. Pastikan asupan nutrisi saat sahur dan berbuka

      Sebelum berpuasa, konsultasikan dengan dokter kandungan atau bidan terdekat. Berapa kalori yang harus dikonsumsi dalam sehari, dan bagaimana komposisinya. Berapa persen karbohidrat, berapa persen protein, dan berapa persen serat yang harus dikonsumsi. Lalu bagilah jumlah tersebut untuk sahur dan berbuka. Pastikan ibu juga tetap mengonsumi vitamin dan suplemen tambahan selama hamil. Biasanya dokter akan meresepkan vitamin yang mengandung asam folat, zat besi dan kalsium pada ibu hamil.

      Baca juga: Menu Sahur Praktis untuk Pekan Pertama Ramadhan

      4. Perbanyak relaksasi dan istirahat

      Jika memutuskan untuk tetap berpuasa, ibu harus cukup istirahat. Kondisi fisik yang nyaman akan berpengaruh pada janin. Jadi banyaklah beristirahat dan relaksasi. Jika memungkinkan, tak ada salahnya menyempatkan tidur siang. 

      5. Hindari melakukan pekerjaan berat

      Jika sedang hamil dan memutuskan berpuasa, hindari pekerjaan berat. Lakukan hal-hal ringan saja. Jika memutuskan memasak untuk berbuka dan sahur, pilih masakan yang ringan dan mudah dibuat. Tak perlu terlalu memaksakan diri hingga akhirnya memasak jadi melelahkan. 

      6. Tenangkan pikiran

      Ibu hamil perlu tahu, kondisi emosional ibu bisa berdampak pada janin di dalam kandungan. Jadi usahakan agar pikiran selalu tenang. Apalagi jika berpuasa, biarkan fisik dan pikiran lebih banyak beristirahat. 

      7. Perbanyak ibadah 

      Mumpung hamil di bulan Ramadhan, ibu bebas menstruasi. Artinya tak terhalang untuk tetap beribadah. Membaca alquran atau tadarus, mendengarkan kajian secara online karena sekarang sedang masa pandemi Covid-19, hingga sholat Tarawih di rumah bisa ibu lakukan sepuas hati. Selain menjadi cara relaksasi, beribadah juga bisa menjadi sarana untuk mendapatkan ketenangan batin dan pikiran. 

      Itu tujuh hal yang bisa ibu hamil lakukan jika memutuskan untuk tetap berpuasa selama kehamilan. Selamat berpuasa di bulan Ramadhan, semoga puasa yang dilakukan bernilai ibadah dan barokah untuk kita semua. 

      Berita Terkait :
  • Trending

    Obrolan

Jangan Lewatkan