• Photo :
        • Ustadz Abdul Somad atau UAS,
        Ustadz Abdul Somad atau UAS

      "Letak posisi hadis itu ialah dalam Kitab al-Fitan karya Nu'aim ibn Hamad. Hadis itu riwayat Abu Abdillah al-Hakim. Hadis yang sama juga dapat ditemukan dalam kitab Akhbar Ashbahan," kata UAS kepada Republika, seperti dikutip Sahijab.

      Para pakar hadis dari masa-masa silam pun sudah memberikan komentarnya. UAS mencontohkan, Imam al-'Uqaili dalam kitab ad-Dhu'afa' al-Kabir, Juz IV, halaman 52 mengatakan, hadis tersebut tidak ada dasar sanadnya dari periwayat yang tepercaya (tsiqah). Hadis itu, tidak pula dari riwayat yang kuat.

      "Imam Ibnu al-Jauzi berkata dalam Kitab al-Maudhu'at Juz III, halaman 191, hadis itu hadis palsu. Begitu pula menurut Imam ad-Dzahabi, hadis itu hadis palsu," ujar alumnus Darul Hadis Maroko itu menegaskan.

      Kesimpulannya, hadis mengenai huru-hara pada pertengahan Ramadhan adalah hadis yang palsu. Karena itu, hadis itu tak bisa dijadikan sebagai hujjah.

      Berikut, selengkapnya hadis yang berstatus palsu itu:

      Telah menceritakan kepada kami, Abu Umar, dari Ibnu Luhai’ah. Ia berkata, telah menceritakan kepada kami, Abdul Wahhab bin Husain, dari Muhammad bin Tsabit al-Bunani, dari ayahnya, dari al-Haris al-Hamdani dari Ibnu Mas’ud, dari Nabi Muhammad SAW.

      Beliau (Rasulullah SAW) bersabda, "Apabila ada suara keras pada bulan Ramadhan, maka akan terjadi huru-hara pada bulan Syawal. Kabilah-kabilah akan berselisih pada bulan Dzulqa’dah, dan akan terjadi pertumpahan darah pada bulan Dzulhijjah dan Muharram."

      Berita Terkait :
  • Trending

    Obrolan

Jangan Lewatkan