• Photo :
        • Itikaf dan Doa Malam Lailatul-Qadar di Yerusalem,
        Itikaf dan Doa Malam Lailatul-Qadar di Yerusalem

      Dalam hadis sebelumnya dikatakan bahwa Rasulullah SAW itikaf di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan, untuk memperbanyak ibadah di dalamnya. "Sesungguhnya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam beritikaf pada sepuluh malam terakhir Ramadhan hingga beliau wafat, kemudian istri beliau beri’tikaf setelah itu," 

      4. Memperbanyak doa dan istighfar

      Bukan rahasia lagi bahwa doa merupakan perisai bagi orang beriman. Karenanya, doa merupakan bentuh kepasrahan seorang hamba kepada Rab-nya. Orang beriman sangat dianjurkan memperbanyak berdoa dan berharap kepada Allah, karena Allah memang memerintahkan demikian dalam firman-Nya. "Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku,(jawablah) bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku agar mereka selalu berada dalam kebenaran," (QS Albaqarah-186)

      Kemudian, keutamaan istighfar atau meminta ampun kepada Allah juga banyak diterangkan dalam Alquran, bahkan Allah menyebut salah satu ciri ahli surga adalah mereka yang rajin beristighfar di penghujung malam. "(mereka adalah ) orang-orang yang sabar, yang benar, yang tetap taat, yang menafkahkan hartanya (di jalan Allah), dan yang memohon ampun di waktu sahur" (QS; Ali Imran 17).

      5. Beribadah Umrah

      Umrah termasuk amalan agung yang penuh dengan keutamaan dan kebaikan. Bahkan, lebih utama diamalkan pada bulan Ramadhan, sebagaimana sabda Nabi shallallâhu ‘alaihi wa sallam. "Jika datang bulan Ramadhan, maka lakukanlah umrah, karena umrah pada waktu itu senilai dengan haji," Dalam riwayat Muslim, "(Umrah di bulan Ramadhan) Sama dengan menunaikan haji bersamaku."

      Baca juga: Kemenag Minta Akhir Ramadhan Jadi Batas Putusan Pelaksanaan Haji 2020​

      Berita Terkait :
  • Trending

    Obrolan

Jangan Lewatkan