"Ini diharapkan akan dilakukan oleh santri atau masyarakat sekitar melalui cash for work atau padat karya," kata Kepala Dinas Pendidikan Jatim Wahid Wahyudi. Bantuan ketujuh, lanjut dia, ialah menyiapkan 981.122 botol hand sanitizier untuk santri dan ustaz/ustazah.
Bantuan tersebut merupakan dukungan Pemprov Jatim untuk pesantren agar dalam hal penerapan protokol kesehatan untuk mencegah penularan Coronavirus Disease 2019 atau Covid-19 ketika aktivitas pesantren dimulai setelah beberapa bulan terhenti karena corona.
"Maka pada akhirnya protokol kesehatan menjadi penting," ujarnya.
Kepala Kanwil Kemenag Jatim Ahmad Zayadi mengatakan, pada prinsipnya pembukaan aktivitas pesantren diserahkan kepada masing-masing pesantren.
"Terkait dengan pembukaan pesantren itu kewenangannya pengasuh sebagai ashabul ma'ahid," ujarnya.