• Photo :
        • Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Said Aqil Siradj,
        Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Said Aqil Siradj

      “Sebenarnya, selayaknya harus semakin cerdas, semakin pintar, semakin sempurna. Dan, semakin kalau ada ini begini, kalau ada ini begini, tidak hanya sekedar alasan persiapan belum, tidak sempurna atau tidak siap. Padahal, pemerintah setiap tahun melaksanakan haji dari kemerdekaan, kok enggak semakin pintar, enggak semakin cerdas,” katanya.  

      Dengan demikian, seharusnya menurut dia, Pemerintah Indonesia menunggu keputusan dari Pemerintah Arab Saudi, apakah akan membuka kegiatan penyelenggaraan ibadah haji tahun 1441 Hijriah atau tidak

      “Kalau Pemerintah Arab Saudi menutup ibadah haji, baru kita terima dengan pertimbangan. Namun  sampai hari ini Pemerintah Arab Saudi belum memutuskan apakah haji akan dilaksanakn atau ditutup,” ungkapnya.

      Sebelumnya, Kementerian Agama Republik Indonesia menunda pelaksanaan ibadah haji pada tahun ini, karena dalam masa pandemi COVID-19.

      Menag Fachrul Razi mengatakan, alasan penundaan karena Pemerintah Arab Saudi, sampai saat ini tak kunjung membuka akses bagi jamaah haji dari negara manapun. Akibatnya, Pemerintah Indonesia tidak mungkin lagi memiliki cukup waktu untuk melakukan persiapan utamanya pelayanan dan perlindungan jamaah.

      “Berdasarkan pernyataan tersebut, pemerintah memutuskan untuk tidak memberangkatkan jamaah haji pada tahun 2020 atau 1441 Hijriah,” kata dia di Jakarta.

      Baca juga: Masker Hijab dari Halima Aden, Bikin Wanita Muslimah Tambah Modis

      Berita Terkait :
  • Trending

    Obrolan

Jangan Lewatkan