• Photo :
        • Menanam padi di gurun pasir Uni Emirat Arab.,
        Menanam padi di gurun pasir Uni Emirat Arab.

      Sahijab – Menanam padi di sawah daerah pegunungan atau tropis, itu sudah biasa kita lihat. Tetap bagaimana jadinya jika menanam padi di daerah yang tandus seperti gurun di Timur Tengah? Jika iya itu adalah hal yang sangat fantastis.

      Menanam Padi di Daerah Gurun

      Inilah yang dilakukan oleh badan administrasi pembangunan pedesaan (RDA) Korea Selatan. Di mana mereka telah berhasil menanam padi di padang pasir di Uni Emirat Arab (UEA).

      Awal mulanya, lembaga penelitian ini mulai menanam beras varietas Asemi di sebidang tanah dengan luas 1.890 meter persegi di daerah padang pasir di Sharjah, UEA pada November 2019.

      Eksperimen pertanian padi diluncurkan setelah para pemimpin kedua negara negara sepakat, untuk mengembangkan teknologi pertanian cerdas selama pertemuan puncak di UEA pada tahun 2018.

      "Kami menabur benih pada 25 November. Per 24 April, kami berharap kami dapat memanen 763 kilogram beras per 1.000 meter persegi. Kami meningkatkan jumlah panen sebesar 40 persen dibandingkan dengan ketika kita memanen varian beras yang sama di Korea," kata seorang pejabat RDA dikutip Sahijab dari Korea Times.

      Peningkatan produktivitas disebabkan area penanaman padi menerima lebih banyak sinar matahari, serta nutrisi yang sesuai.

      Baca Juga: Arab Fashion Week 2020 Akan Digelar Secara Virtual

      Varietas Padi yang Ditanam di Gurun UEA

      Adalah padi varietas Asemi, yang dikembangkan pada tahun 2013 oleh RDA yang ditanam di UEA. Hal ini dalam upaya membuat varian benih padi ekspor, yang dapat tumbuh dengan baik bahkan di negara-negara non-tropis.

      Varietas padi ini adalah sejenis japonica, yang biasa dikonsumsi di Cina, Korea dan Jepang karena sifatnya yang lengket dan lembab ketika dimasak.

      Begitu mereka selesai memanen tanaman pertama, RDA akan menanam lebih banyak benih padi Asemi pada bulan Agustus mendatang. Mereka akan melihat, apakah melakukan penanaman ganda dapat meningkatkan hasil panen menjadi dua kali dalam setahun.

      "Di Korea, rata-rata membutuhkan waktu 160 hari dari mulai menabur benih hingga memanen. Kita dapat mengatakan periode penanaman mirip dengan di Korea," kata pejabat RDA.

      Dengan melakukan percobaan penanaman lanjutan, RDA bertujuan untuk mendapatkan keuntungan di pertanian padi padang pasir. Selama proses pertama, biaya untuk memasok air ke area penanaman padi sangat mahal.

      Setidaknya RDA harus mengeluarkan uang sebesar sekitar Rp232 juga per hektar untuk memasok air bersih. Sementara hasil panen bersihnya hanya sebesar Rp65 juta.

      "Untuk mengatasi masalah pasokan air, RDA saat ini sedang meninjau beberapa rencana. Pertama, kami mempertimbangkan untuk menggunakan air bawah tanah daripada memasok air segar yang disuling dari air laut. Kedua, kami dapat mengurangi penggunaan air hingga 30 persen dengan menerapkan metode penanaman baru yang menggabungkan penanaman alur dan irigasi tetes," kata RDA.

      Baca Juga: Manfaat Mencuci Wajah dengan Air Beras, Bikin Kulit Tambah Kinclong

      RDA mengatakan, pertanian padi di UEA berhasil berkat dukungan dari lembaga pemerintah kedua negara. Keberhasilan penanaman padi juga telah memperkuat hubungan kedua negara.

      Berita Terkait :
  • Trending

    Obrolan

Jangan Lewatkan