• Photo :
        • Langit New York,
        Langit New York

      Sahijab – Satu per satu negara dan kota yang sudah lebih dulu terdampak COVID-19 mulai membuka diri. Pelonggaran aktivitas menuju new normal diberlakukan bertahap. 

      Di Amerika, kota New York City menjadi salah satu wilayah yang paling terakhir melakukan pelonggaran aktivitas warganya akibat pandemi COVID-19. Saat ini, kota New York City masih dalam fase 2 dari 4 fase menuju new normal yang direncanakan.

      Pada fase kedua ini, yang dimulai sejak 22 Juni 2020 lalu, tempat-tempat ibadah sudah bisa dibuka namun jumlah warga yang diperbolehkan maksimal hanya 25 persen dari kapasitas ruangan. Selain itu, masker dan social distancing pun harus diberlakukan.

      Warga muslim Indonesia berbahagia dengan dibukanya kembali, satu-satunya masjid Indonesia yang terletak di Queens kota New York tersebut. Pada 3 Juli 2020 lalu, masjid ini kembali melakukan sholat Jumat seperti biasa. 

      Seperti yang dilaporkan kontributor tvOne di New York City, Yanri Subekti, jumlah jemaah masih dibatasi. Selain itu, seluruh jemaah serta diwajibkan memakai masker, hand sanitizer, wudhu sebelum masuk ruangan dan harus mengecek temperatur suhu tubuh  terlebih dahulu. Jarak antar shaff pun telah ditentukan. Hal itu dilakukan demi mencegah penularan virus yang mematikan tersebut. 

      "Alhamdulillah hari ini hari Jumat yang pertama kali kita buka secara official yaitu di Masjid Al-Hikmah di Queen New York ini, karena sebelumnya ditutup pertengahan Maret. Dan Alhamdulillah ini insyaallah kerinduan masyarakat pada masjid rumah Allah luar biasa tapi kita batasi," ujar Imam Masjid Al-Hikmah New York, Arifin Jayadiningrat.

      "Senang sekali, kebetulan memang yang ditunggu-tunggu oleh jama'ah ini karena sudah selama empat bulan masjid ini ditutup dan kebanyakan jemaah ini benar-benar merindukan. Kita sudah terbiasa seperti ada di rumah sendiri gitu, jadi benar-benar ditunggu," ujar jamaah Masjid Al-Hikmah, Boyke Faber.

      New York sempat menduduki urutan pertama sebagai wilayah paling banyak terdeteksi warganya menjadi korban COVID-19. Gubernur New York, Andrew Cuomo menegaskan sangat berhati-hati melonggarkan aktivitas warganya saat pandemi mereda.

      Tiga hari terakhir ini, jumlah warga Amerika Serikat yang terinfeksi kembali melonjak menembus 50 ribu dalam satu hari atau terbesar sejak pandemi berlangsung di negara adidaya tersebut.

      Hingga Jumat malam waktu setempat, warga Paman Sam yang terinfeksi sebanyak 2.890.588 dan bertambah kasus baru sebanyak 54.904 dari sehari sebelumnya. Sementara itu jumlah yang meninggal dunia sebanyak 132.101 orang atau bertambah sebanyak 616 orang.

      Berita Terkait :
  • Trending

    Obrolan

Jangan Lewatkan