• Photo :
        • Ilustrasi pernikahan.,
        Ilustrasi pernikahan.

      عَنْ أَنَسٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَأَى عَبْدَ الرَّحْمَنِ بْنَ عَوْفٍ وَعَلَيْهِ رَدْعُ زَعْفَرَانٍ فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَهْيَمْ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ تَزَوَّجْتُ امْرَأَةً قَالَ مَا أَصْدَقْتَهَا قَالَ وَزْنَ نَوَاةٍ مِنْ ذَهَبٍ قَالَ أَوْلِمْ وَلَوْ بِشَاةٍ

      “Dari Anas bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam melihat Abdurrahman bin ‘Auf padanya terdapat bekas minyak za’faran. Kemudian Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam berkata, ‘Apakah ini?’ Lalu ia berkata, ‘wahai Rasulullah, aku telah menikahi seorang wanita.’ Beliau berkata, ‘Mahar apakah yang telah engkau berikan kepadanya?’ Ia berkata, ‘emas sebesar biji kurma.’ Beliau berkata, ‘Rayakanlah (adakanlah walimah) walaupun hanya dengan menyembelih satu ekor kambing.'” (HR. Bukhari dan Muslim)

      Syarat mahar

      Lalu apa saja syarat agar mahar dalam pernikahan sah dan menjadi barokah?

      Syaikh Abdurrahman Al Juzairy dalam Kitab karyanya, menyampaikan empat syarat mahar sebagai berikut:

      1. Harta yang dijadikan mahar harus yang bermanfaat, atau yang bisa diambil manfaat. Mahar harus sesuai dengan pandangan dalam syariat Islam. Jadi haram hukumnya menjadikan babi atau minuman keras sebagai mahar. 

      2. Mahar berupa harta yang berharga. Sebaiknya jangan gunakan mahar yang tak ada harganya. Tidak dibatasi banyaknya nilai mahar, tapi sesuaikan dengan kemampuan akan lebih baik. 

      Berita Terkait :
  • Trending

    Obrolan

Jangan Lewatkan