• Photo :
        • Johari Zein, pendiri JNE.,
        Johari Zein, pendiri JNE.

      Sahijab – Banyak kisah dari seorang mualaf yang bisa menginspirasi muslim lainnya. Mulai dari proses belajar tentang islam hingga kesuksesannya dalam bisnis atau pekerjaannya.

      Kali ini, kita akan melihat bagaimana kisah sukses Johari Zein merupakan bos JNE, perusahaan yang bergerak dibidang layanan pengiriman barang.

      Dikutip Sahijab dari kanal Youtube Coach Yudi Candra, Johari Zein membeberkan kisah kesuksesannya. Bahkan saat awal-awal memutuskan menjadi seorang mualaf demi menikahi wanita yang dicintainya.

      Baca Juga: Tips Bagi Mualaf untuk Menjadi Muslim Sukses

      Menjadi mualaf karena ingin menikah

      Saat itu, alasan menjadi mualaf adalah karena ingin menikah. Cintanya kepada wanita bernama Nurlaela sangat besar. Bahkan, setelah menikah banyak sekali dukungan yang diberikan istri kepadanya.

      "Iya, saya pikir faktor istri memang selalu penting di dalam sebuah rumah tangga. Nah ketika mencari pasangan dan sebagainya, tentu itu menjadi ukuran yang yang dipertimbangkan. Dan setelah saya apa memilih dan menjadi seorang mualaf, Saya melihat istri saya lebih banyak mengambil posisi mendukung saya. Dan bisa menjadi teman bicara yang sangat menyenangkan," ucap Johari ketika menjawab pertanyaan Yudi Candra di kanal Youtube-nya.

      Sejak itulah, ia menjadi lebih fokus dalam pekerjaannya. Apalagi ia diberikan istri yang bisa mengurusi anak dan rumah tangga dengan sangat baik.

      Dan proses tersebut berlanjut hingga puluhan tahun, sebelum perusahaan yang dibangunnya mengalami kemajuan pesat.

      "Proses ini bukan bercerita soal 12 tahun, ini masalah puluhan tahun," tambahnya.

      Baca Juga: Hana Tajima, Mualaf dan Perancang Busana Muslim untuk Uniqlo

      Johari Zein foundation

      Tidak hanya itu saja, pendiri JNE ini juga memiliki yayasan khusus sesuai namanya yaitu Johari Zen Foundation. Bahkan, memiliki visi dan misi yang sangat luar biasa yaitu membangun 99 masjid di seluruh dunia.

      Pria kelahiran Medan, 16 April 1954 ini juga menjelaskan bagaimana pentingnya berbagi dan sedekah. Ia belajar bagaimana pentingnya berbagi dan bersedekahh kepada mereka yang membutuhkannya.

      Dan itu bukan sekedar seremonial saja yang dilakukan oleh sebuah perusahaan.

      "Iya berbagi sedekah itu penting. Menyayangi anak yatim, memberi makan orang miskin, itulah yang saya praktekkan selalu," ucapnya.

      Ia juga membeberkan pentingnya melakukan kegiatan sosial di samping kegiatan komersial.

      "Dalam kegiatan komersial, kita juga perlu ada kegiatan sosial. Karena komersil saja tanpa sosial, bisa tidak panjang umurnya," lanjutnya.

      Bahkan kini, JNE kerap disebut menggunakan manajemen spiritual yang dipercaya banyak orang. Karena ia selalu mempraktiknya di dalam setiap kegiatan.

      Baca Juga: Kisah Wanita Korea Safiya Kang Jadi Mualaf Setelah Hidup Tanpa Agama

      "Kita kita selalu ada anak yatim yang kita undang, santuni dan itu berjalan sudah 29 tahun sampai sekarang ini," tambahnya.

       

      Berita Terkait :
  • Trending

    Obrolan

Jangan Lewatkan