• Photo :
        • Ilustrasi api neraka.,
        Ilustrasi api neraka.

      Jadi, anak dan istrinya tetap kelaparan. Setelah pagi, yaitu hari Jumat, ia pergi ke pasar lagi juga tidak memperoleh pekerjaan.

      Maka, ia terus ke masjid itu, lalu sholat dua rakaat, kemudian ia mengangkat tangannya ke langit sambil berdoa: “Wahai Tuhanku, junjunganku dan kekasihku! Engkau benar-benar telah memuliakan aku dengan agama Islam dan memakaikan mahkota padaku dengan mahkota Islam, serta memberikan petunjuk kepadaku dengan mahkota petunjuk. Maka, dengan kemuliaan agama yang Engkau limpahkan kepadaku, dan demi kemuliaan hari yang penuh berkah lagi mulia dan yang agung pangkatnya di sisi-Mu, yaitu hari Jumat, aku memohon kepadaMu, semoga Engkau berkenan melenyapkan kesibukan belanja keluargaku dari hatiku, dan semoga Engkau berkenan melimpahkan rizki kepadaku yang tidak tersangka-sangka datangnya. Demi Allah, sesungguhnya aku ini malu terhadap keluargaku dan tanggunganku (istri dan anak-anakku) dan aku khawatir terhadap berubahnya tingkah mereka itu karena baru saja memeluk Islam.”

      Kemudian, ia berdiri dan sibuk melakukan sholat dan ia sholat dua rakaat. Setelah tiba waktu pertengahan siang, seorang yang masih muda itu keluar untuk berjumatan, di mana anak-anaknya masih dalam keadaan sangat lapar.

      Setelah ia pergi, tiba-tiba rumahnya didatangi tamu seorang laki-laki seraya mengetuk pintu. Istrinya lalu keluar, ternyata yang mengetuk pintu itu adalah seorang pemuda yang bagus rupanya, tangannya menggenggam uang emas yang dibungkus dengan sapu tangan.

      Tamu itu lalu berkata padanya, "Ambillah bungkusan ini dan katakan kepada suamimu bahwa ini adalah upah kerjanya selama dua hari. Dan, hendaklah ia menambah pekerjaannya, nanti upah juga akan saya tambah, terutama tambahan pekerjaan pada hari Jumat ini. Karena, sesungguhnya amal sedikit pada hari Jumat ini menurut Raja Yang Maha Kuasa dianggap banyak,".

      Wanita itu, lalu mengambil bungkusannya. Setelah dibuka, ternyata berisi uang seribu dinar dan ia hanya mengambil satu dinar. Lalu, ia bawa kepada tukang real yang beragama Nasrani. Tukang real itu, lalu menimbang uangnya, setiap satu mitsqal ternyata bobotnya bertambah dua mitsqal.

      Setelah ia melihat capnya, ternyata bukan dinar dunia. Jadi, tukang real itu tahu bahwa uang dinar itu merupakan hadiah dari akhirat. Maka, ia bertanya kepada wanita itu, “ Dari mana engkau mendapatkan dinar ini?”

      Berita Terkait :
  • Trending

    Obrolan

Jangan Lewatkan