• Photo :
        • Jemaah Haji Saat Tiba di Bandara,
        Jemaah Haji Saat Tiba di Bandara

      Sahijab – Ibadah haji tahun ini memang luar biasa, karena berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Selain jumlah jamaahnya yang sangat terbatas, hanya sekitar 1.000 orang, penerapan protokol kesehatan yang ketat, juga menjadi pembeda dari perhelatan haji setiap tahunnya.

      Jamaah atau jemaah dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), artinya kumpulan atau rombongan orang beribadah; -- haji.

      Seperti diketahui, ibadah haji tahun ini diselenggarakan di tengah pandemi Covid-19. Wabah virus yang menyerang seluruh dunia ini, menuntut setiap kegiatan manusia harus menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran virus Corona.

      Begitupun yang dilakukan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi. Ketika mengumumkan akan tetap menggelar ibadah haji di tengah pandemi pada akhir Juni lalu, Kerajaan tentu sudah menghitung konsekuensi dari keputusan tersebut.

      Baca juga: Jalur Tawaf di Kabah Dipasangi Stiker Jaga Jarak Dua Meter​

      Kerajaan mengumumkan bahwa haji tahun ini hanya diikuti oleh jamaah terbatas, yakni hanya warga dan penduduk yang bermukim di Arab Saudi, sebelum masa pandemi. Pendaftaran dilakukan secara online oleh Kementerian Haji dan Umrah, hingga terseleksi sekitar seribuan orang pendaftar haji dari 160 negara.

      Tentunya, kondisi kesehatan yang baik menjadi syarat utama bisa berhaji tahun ini. Hanya mereka yang berusia antara 20-50 tahun dan yang tidak menderita penyakit kronis apa pun yang boleh mendaftar haji tahun ini.

      Setelah terdaftar dan lolos seleksi, setiap calon jamaah haji mendapatkan kartu pintar yang memuat semua perincian berkenaan dengan operasi dan manajemen perjalanan haji. Mereka diberikan tas koper
      yang berisi berisi dokumen perjalanan, sajadah, alat kebersihan (sabun pembersih, shampo, sikat dan pasta gigi, sisir, cotton bud), masker, kain ihram, kantong untuk lempar jumrah.

      Kemudian, diberikan tas kecil yang berisi perlengkapan harian, seperti lotion, hand sanitizer tanpa pewangi, payung, tusuk gigi, sajadah, penutup mata dan telinga. Setiap jamaah juga diberikan satu mushaf Alquran.   

      Calon jamaah sebelumnya diminta melakukan karantina mandiri di rumah sebelum berangkat ke Mekah. Selama karantina di rumah, jamaah haji yang terdaftar mendapatkan pemeriksaan medis, serta diberi suntik vaksin demam dan influenza. Setiap calon haji, juga dibekali gelang pintar “safe.”

      Salah seorang WNI yang menjadi jamaah haji tahun ini menyampaikan testimoninya dalam sebuah video yang diunggah akun Facebook Yoyok Dwi Parindra, bahwa haji tahun ini sangat istimewa. Setiap jamaah mendapatkan fasilitas kamar hotel mewah, lengkap dengan perlengkapan ibadah dan air Zamzam.

      Semua fasilitas mewah yang diterima jamaah haji tahun ini, termasuk perlengkapan haji, koper jamaaah, akomodasi, transportasi, dan konsumsi selama musim haji, semua diberikan secara gratis oleh pihak Kerajaan.

      Fasilitas terbaik juga diberikan kepada jamaah haji ketika melaksanakan prosesi ibadah haji selama di Masyair (Mina, Muzdalifah, Arafah). Akomodasi dibuat terpisah untuk setiap jamaah dan mendapat ruangan tidak kurang dari sembilan meter, baik saat berada Mina, Muzdalifah, dan Arafah. 

      Otoritas mengatur tenda-tenda jamaah di Arafah sedemikian rupa, sehingga memungkinkan menerapkan jaga jarak sosial selama pelaksanaan wukuf maupun mabit di Muzdalifah. Sedangkan untuk di Mina, jamaah akan diberikan akomodasi kamar masing-masing di gedung Mina Tower. 

      Sebelumnya, Wakil Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi urusan Ibadah Haji, Hussein Al-Sharif menekankan pentingnya menyediakan semua layanan bagi para jamaah haji, sesuai dengan arahan dari para pemimpin Kerajaan. 

      Kerajaan siap memberikan layanan dan fasilitas terbaik bagi jamaah haji selama pelaksanaan ibadah haji 2020.

      Baca juga: Gelombang Pertama Jemaah Haji Luar Biasa Tiba di Mekah​

      Berita Terkait :
  • Trending

    Obrolan

Jangan Lewatkan