• Photo :
        • Umat Muslim di China,
        Umat Muslim di China

      Sahijab – Warga negara Indonesia di Beijing, China, masih tetap merayakan Hari Raya Idul Adha, meski dalam suasana pandemi. Jika pada Idul Adha 1440 Hijriah, sholat Id digelar di halaman Wisma Duta KBRI, pada 1441 Hijriah, pelaksanaannya dipindahkan ke aula serba guna premis kedutaan yang beralamatkan di Dongzhimen Wai Da Jie No 4 Beijing.

      Sholat atau salat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), artinya rukun Islam kedua, berupa ibadah kepada Allah Swt., wajib dilakukan oleh setiap muslim mukalaf, dengan syarat, rukun, dan bacaan tertentu, dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam.

      Jumlah jamaah memang hanya 60 orang. Karena itu, pelaksanaan sholat Id cukup ditempatkan di aula yang memang tidak seluas ruang terbuka di bawah pepohonan rindang yang menaungi halaman Wisma Duta.

      "Pelaksanaannyapun singkat, mulai 08.00 hingga 08.25 (07.00-07.25 WIB)," kata Fathurrahman Yahya, selaku imam merangkap khatib sholat Idul Adha di aula KBRI Beijing, seperti dilaporkan Antara, Sabtu 1 Agustus 2020.

      Baca juga: Tak Sekadar Qurban, Ini Tradisi Unik Idul Adha di 6 Wilayah Indonesia​

      KBRI Beijing sudah dua tahun terakhir ini mengadakan sholat Idul Adha. Berbeda dengan sholat Idul Fitri yang selalu digelar setiap tahun di halaman Wisma Duta. Masih seperti tahun lalu, usai sholat Idul Adha, tidak ada ritual penyembelihan hewan qurban seperti di tempat lain, karena memang premis kedutaan di China, tidak boleh ada aktivitas pemotongan hewan.

      Namun, kambing guling langganan KBRI Beijing yang dipesan dari Ma Hua, restoran Muslim berjaringan di China, selalu tersedia di Wisma Duta. Bahkan, dagingnya terasa lebih empuk, karena memang kambingnya masih berusia muda. Tidak heran, jika banyak WNI yang mengantre kambing guling itu.

      Pada tahun ini, Idul Adha di seantero China, juga suasananya nyaris sama. Tidak ada perayaan penyembelihan binatang qurban. Padahal, esensi Idul Adha bagi umat Islam di China, adalah perayaan penyembelihan binatang qurban. Sementara itu, perayaan Idul Adha di China, jauh lebih semarak daripada Idul Fitri.

      Padahal, penyembelihan puluhan ekor binatang qurban, seperti sapi dan kambing di Masjid Niujie Beijing, selalu menarik perhatian masyarakat luas, bukan hanya umat Islam yang tinggal di sekitar salah satu masjid tertua di China itu.

      "Selesai shalat Id, jamaah langsung bubar dan pulang ke rumah masing-masing," demikian pesan singkat seorang warga negara Indonesia, selepas shalat Idul Adha di Masjid Nanxiapo, Beijing.

      Tidak bisa dipungkiri, tiadanya ritual pemotongan hewan qurban itu, lantaran China, baru-baru ini mengeluarkan regulasi baru pemeliharaan dan pengembangbiakan binatang sebagai salah satu upaya untuk mengurangi risiko penularan Covid-19.

      Selain itu, penyembelihan hewan qurban juga berpotensi mendatangkan orang dalam jumlah yang tidak sedikit dengan pergerakan yang sulit dikendalikan.

      Baca juga: Ria Ricis Peluk Sapinya, Akui Sedih Berpisah

      Berita Terkait :
  • Trending

    Obrolan

Jangan Lewatkan