• Photo :
        • Sejumlah umat membenahi kain ihram mereka di Masjidil Haram, Mekkah.,
        Sejumlah umat membenahi kain ihram mereka di Masjidil Haram, Mekkah.

      Sahijab – Kementerian Haji & Umrah Arab Saudi, mengkampanyekan penggunaan kain ihram dengan menerapkan teknologi Nano pada pelaksanaan ibadah haji 1441 Hijriah atau tahun ini. 

      Menurut Kepala Daerah Kerja (Daker) Mekah, Arsyad Hidayat seperti dikutip Sahijab dari media sosial Facebook miliknya, ide ini marak dibicarakan seiring dengan merebaknya penyebaran Covid 19, khususnya di Tanah Suci. 

      Baca juga: Jemaah Haji 2020 Nikmati Fasilitas Salon Kelas Bintang Lima​

      Sebenarnya, kata Arsyad, faktor utama yang mendorong pentingnya penggunaan kain ihram berteknologi nano adalah upaya Pemerintah Saudi, bagaimana menekan penyebaran bakteri yang ditularkan, baik pada saat musim haji ataupun umrah. 

      Sebagaimana diketahui, kumpulan banyak orang dalam satu lokasi, baik dalam pelaksanaan haji atau umrah yang tidak hanya berasal dari satu negara, tetapi berbagai negara sangat potensial untuk terjadinya penyebaran bakteri dari individu satu ke yang lainnya.

      Ide pembuatan kain ihram nano ini, menurut Arsyad, pertama kali muncul pada 2017, dari seorang warga Arab Saudi, Hamad Al-Yami yang tergelitik oleh sebuah cerita tentang karpet dan permadani. Ini bukan karpet biasa, tetapi karpet Masjidil Haram di Makkah. 

      Tim peneliti di Universitas Umm Al-Qura Makkah, menggunakan teknologi nano untuk melapisi permukaan karpet yang digunakan oleh jutaan jamaah yang datang ke masjidil Haram. Para peneliti menggunakan nanopartikel elemen pada karpet yang membuat bakteri sulit tumbuh.

      Kata Arsyad, banyak keistimewaan kain ihram berteknologi nano, di antaranya mencegah penyebaran bakteri, terbuat dari bahan katun yang sangat cocok untuk kondisi Saudi yang panas, dapat dicuci berkali kali, memenuhi standar ISO, dan complain terhadap ketentuan di Arab Saudi.

      Amr Al-Maddah, kepala perencana di Kementerian Haji mengaku bahwa Pemerintah Arab Saudi memang membantu memasukkan teknologi terbaru ke dalam pelaksanaan ibadah haji tahun ini seperti pemindai panas dan kartu identitas elektronik.

      "Saat ini, teknologi adalah kuda hitam kami untuk dikembangkan pada seluruh perjalanan haji," kata Al-Maddah, seorang insinyur elektronik dengan gelar Ph.D. dalam robotika dan kecerdasan buatan, seperti dikutip dari Tribtown.

      "Kami mengambil setiap langkah yang mungkin untuk memastikan bahwa haji ini akan berakhir dengan nol kasus Covid-19 dan juga dengan nol kematian dalam jumlah total haji kami," tambahnya.

      Para peziarah diketahui mengenakan kartu ID berteknologi tinggi, yang terhubung ke aplikasi pada ponsel mereka. Kartu dan aplikasi ini memungkinkan Pemerintah Saudi, dengan mudah memantau dan membantu para peziarah, seperti menghubungi pemimpin kelompok mereka dan bila ada permintaan khusus.

      Kartu itu menyimpan informasi pribadi peziarah, status kesehatan, tempat tinggal, dan perincian terkait haji lainnya. 

      Di masa depan, Al-Maddah mengatakan bahwa kartu-kartu itu akan dilengkapi dengan pelacak lokasi untuk mengikuti gerakan individu jamaah haji. Pelacak akan dikelola oleh ruang kontrol, dan dapat digunakan sebagai kartu pembayaran sebagai pengganti uang tunai.

      Selain itu, peziarah juga telah diberi pakaian khusus untuk dipakai selama ibadah haji, yang menerapkan teknologi nano, yang membantu membunuh bakteri dan membuat pakaian tahan air. “Tindakan itu adalah sebagai tindakan pencegahan dari tertularnya bakteri dan meningkatkan kondisi kesehatan jamaah,” ujar Al-Maddah.

      Baca juga: Kisah Farida, WNI yang Berkesempatan Ibadah Haji 1441 Hijriah

      Berita Terkait :
  • Trending

    Obrolan

Jangan Lewatkan