• Photo :
        • Kemiskinan menjadi akar permasalahan sosial dan ekonomi,
        Kemiskinan menjadi akar permasalahan sosial dan ekonomi

      Dengan akses ke energi, penduduk di desa-desa tersebut akan dapat mengolah komoditas lokal, seperti kopi, jambu mete, madu, dan karet, menjadi produk jadi untuk dijual. Proyek ini, juga memungkinkan warga desa memperoleh keterampilan baru, yaitu meningkatkan produksi tanaman dan memelihara perkebunan untuk bisnis yang tangguh dan berkelanjutan, yang berfokus pada komoditas lokal.

      “Program kerja sama BAZNAS dan UNDP, untuk memanfaatkan potensi zakat dalam mencapai SDGs (Tujuan Pembangunan Berkelanjutan) di Indonesia, sebelumnya telah diresmikan pada penandatanganan MoU tahun 2017 lalu. Tambahan kolaborasi dari PT Principal Asset Management dan PT Ammana Fintek Syariah, tentunya akan semakin memperkuat program kita dan akan lebih banyak lagi masyarakat terdampak pandemi dapat terbantu nantinya,” ujar Ketua BAZNAS, Bambang Sudibyo, seperti dikutip dari keterangannya, Jumat 7 Agustus 2020.

      Menurut Christophe Bahuet, kepala perwakilan UNDP, pandemi COVID-19 memiliki dampak sosial-ekonomi yang destruktif. Situasti ini, menambah tantangan pemulihan dan pembangunan pada masyarakat yang rentan atau menderita dari bencana alam baru-baru ini. “UNDP berkomitmen membantu membangun kehidupan yang lebih baik bagi orang-orang yang terkena dampak. Inilah yang akan kita lakukan melalui kerangka kemitraan baru ini,” ujarnya.

      Sementara itu, pemanfaatan ekonomi lokal akan memberikan peluang bagi mereka yang terdampak pandemi, untuk membangun kembali dengan lebih baik (dengan prinsip build back better).

      "Principal, sebagai perusahaan aset manajemen pertama yang berkolaborasi dengan UNDP sebagai mitra, percaya bahwa kerja sama ini akan berkontribusi dalam mencapai SDGs dan memberikan dampak signifikan kepada masyarakat,” ujar Agung Budiono, CEO Principal. 

      Dia menambahkan, Principal dan UNDP memiliki misi yang sama, tidak hanya untuk menciptakan dampak positif dalam aspek sosio-ekonomi dan lingkungan, tetapi juga untuk menginspirasi masyarakat, investor, pelaku bisnis, dan pihak lainnya di Indonesia untuk mendukung pencapaian SDGs dengan melibatkan lebih banyak upaya filantrofi.

      “Karena, SDGs sangat sejalan dengan nilai ekonomi Islam dan pascapandemi memberikan urgensi dalam pendanaan yang etis dan digital untuk pemulihan ekonomi, Ammana sebagai fintech P2P Syariah mengeksekusi respons bersama dengan UNDP dan BAZNAS, untuk mengambil peran itu,” terang Lutfi Adhiansyah, CEO Ammana Fintek Syariah.

      Berita Terkait :
  • Trending

    Obrolan

Jangan Lewatkan