REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Seorang pendakwah Muhammadiyah asal Pekalongan, Ustadz Hasan Bisri tampak dalam keadaan sehat saat memasuki masjid. Kemudian, dia bersalaman dengan jamaah sholat Jumat lainnya yang berada di Masjid Al-Ashr Perumahan Gama Permai, Kota Pekalongan, Jawa Tengah.
Setelah mengambil sajadah, dia pun langsung mendirikan sholat sunnah. Namun, saat melakukan sujud pertama badannya pun mulai goyah. Ketika melakukan sujud kedua kalinya, badannya sudah tampak tidak bergerak lagi. Dia pun meninggal dalam keadaan sujud di hari yang istimewa, yaitu hari Jumat.
Sekretaris Umum Pimpinan Muhammadiyah, Prof Abdul Mu’ti, mengatakan, Ustadz Hasan Bisri meninggal dalam keadaan sujud pada pertengahan Agustus lalu. Namun, Prof Mu’ti tidak kenal secara dekat dengan almurhum. “Beliau wafat 14 Agustus,” ujar Prof Mu’ti saat dikonfirmasi Republika.co.id, Jumat (28/8).
Menurut Prof Mu’ti, yang kenal dekat dengan almarhum adalah Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Pekalongan, Ustadz Pasrum Affandi. Saat dihubungi lebih lanjut, Ustaz Pasrum pun menjelaskan tentang sosok Ustadz Hasan Bisri.
Menurut dia, Ustaz Hasan Bisri merupakan teman sejawatnya di Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Pekalongan. “Beliau sebagai Wakil Ketua PDM yang selalu bersama kami dalam dakwah, baik di Muhammadiyah maupun di lingkungan Kota Pekalongan dan sekitarnya,” ucap Ustadz Pasrum kepada Republika.co.id.
Selain aktif di Muhammadiyah, menurut dia, Ustadz Hasan Bisri juga sangat aktif di Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Kota Pekalongan. Menurut Ustadz Pasrum, almarhum selalu berdakwah dari masjid ke masjid.
“Ya sehari-hari bisa dikatakan untuk dakwah dari masjid ke masjid. Dan, kemarin ketika beliau wafat, juga saat sedang sholat sunnah tahiyyital masjid, saat sudah sujud pada rakaat pertama menjelang khutbah Jumat,” kata Ustadz Pasrum.
Disclaimer: Semua artikel di kanal Sindikasi ini berasal dari mitra-mitra Viva Networks. Isi berita dan foto pada artikel tersebut di luar tanggung jawab Viva Networks.