• Photo :
        • Source : Republika,
        Source : Republika

      Sahijab – Pembakaran Alquran terjadi dalam unjuk rasa di kota Malmo, Swedia, pada Jumat malam, 28 Agustus 2020. Hal itu, membuat negara tersebut dilanda kericuhan. Namun, apa yang dilakukan aktivis anti-Islam tersebut, tidak akan membuat kemuliaan Islam memudar. 

      "Tentu, saya menyayangkan perbuatan tersebut. Perbuatan mereka tidak akan mengurangi kemuliaan Islam," kata Pimpinan Pesantren Ibnu Syam-Syu’bah Tahfizh Alqur’an, KH Ahmad Slamet Ibnu Syam, seperti dikutip Sahijab dari Republika.co.id.

      Dewan Pengawas Syariah Ponpes Darul Qur"an ini, kemudian mengutip firman Allah dalam Alquran yang artinya: "Mereka hendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan-ucapan) mereka, tetapi Allah menolaknya, malah berkehendak menyempurnakan cahaya-Nya, walaupun orang-orang kafir itu tidak menyukai." (QS. At-Taubah: 32)

      Baca juga: Muslim dan Islamofobia di Swedia

      Menurut Kiai Slamet, para aktivis anti-Islam di Swedia, tersebut melakukan pembakaran Alquran, lantaran minimnya pengetahuan mereka tentang Islam. Karena itu, ia mendoakan agar orang-orang yang membenci Islam segera mendapatkan petunjuk dari Allah. "Mereka melakukan ini, mungkin karena minimnya pengetahuan mereka tentang Islam. Semoga Allah memberi hidayah kepada mereka," ujarnya. 

      Sebelumnya diberitakan, tindakan aktivis-aktivis sayap kanan Swedia yang membakar Alquran di Kota Malmo,  memicu kerusuhan. Polisi mengatakan, kerusuhan terjadi setelah sekitar 300 orang berkumpul untuk menggelar unjuk rasa.

      Pada Jumat malam, pengunjuk rasa menyalakan api dan melempari polisi dan tim penyelamat dengan berbagai benda. Peristiwa itu, membuat sejumlah petugas polisi terluka dan beberapa pengunjuk rasa ditangkap.

      Kekerasan dipicu pembakaran Alquran di dekat permukiman imigran. Kantor berita TT melaporkan, aksi tersebut dilakukan aktivis sayap kanan dan direkam lalu diunggah ke internet. Tidak lama kemudian, tiga orang ditangkap, karena dianggap menghasut kebencian terhadap kelompok etnik, setelah menendang kitab suci umat Muslim.

      Baca juga: 5 Potret Julia Prastini, Dulu Benci Islam Kini Cinta Alquran

      Berita Terkait :
  • Trending

    Obrolan

Jangan Lewatkan