• Photo :
        • Source : Republika,
        Source : Republika

      “Selama lima hari saya berhasil menghindari topik agama di negara itu. Jika saya memberikan jawaban yang salah, saya telah meyakinkan diri saya sendiri akan dilempari batu sampai mati,” kata Ridley. 

      Setelah berpikir dengan hati-hati, Ridley berterima kasih atas tawaran ulama tersebut. Ulama itu menurutnya tidak bersikap memaksa dan mengatakan sulit membuat keputusan karena dirinya sedang berada dalam tahanan.

      Namun, dalam hati Ridley saat itu, ia berjanji akan mempelajari Islam jika dibebaskan dan kembali ke Inggris, tepatnya tempat ia menetap di Ibu Kota London. Beberapa hari kemudian ia dibebaskan tanpa cedera atas dasar kemanusiaan atas perintah Mullah Omar, pemimpin spiritual Taliban.

      Para penculik menurut Ridley memperlakukan dirinya dengan sopan dan hormat. Sebagai gantinya, ia menetapi janji untuk mulai mempelajari Islam. 

      “Ini seharusnya seperti studi akademis, tetapi ketika saya menjadi lebih asyik dengan setiap halaman, saya menjadi lebih terkesan dengan apa yang saya baca,” kata Ridley.

      Ridley juga meminta nasihat dan saran dari beberapa akademisi Islam terkemuka, salah satunya Zaki Badawi. Ia juga diberi beberapa buku oleh Sheikh Abu Hamza AI-Masri yang ditemuinya setelah berbagi platform di debat Oxford Union. 

      Ridley merasa beruntung telah mendapat dukungan dan pengertian dari saudara-saudari Muslim lainnya. Tidak satu pun dari mereka yang menurutnya telah memaksa ia menjadi seorang Muslim.

      Berita Terkait :

      Disclaimer: Semua artikel di kanal Sindikasi ini berasal dari mitra-mitra Viva Networks. Isi berita dan foto pada artikel tersebut di luar tanggung jawab Viva Networks.

  • Trending

    Obrolan

Jangan Lewatkan