• Photo :
        • Wanita berhijab.,
        Wanita berhijab.

      Sahijab – Cahaya iman mulai menerangi kalbunya, sejak Rasulullah SAW menyampaikan risalah Islam di Mekah. Ia begitu bersimpati terhadap kebenaran ajaran Islam yang disebarkan Nabi Muhammad SAW. Keimanannya yang semakin membaja, membuat Ummu Syarik al-Qurasyiyyah membaktikan hidupnya untuk mengibarkan panji-panji Laa Ilaaha illallah Muhammad Rasulullah.

      Ummu Syarik bernama asli Ghaziyah binti Jabir bin Hakim. Ia adalah wanita dari Quraisy, yang berasal dari Bani Amir bin Lu’ai. Sejarah mencatat, sang mujahidah ini pernah menjadi istri Abu al-Akr ad-Dausi. Ia berjasa dalam menyebarkan agama Islam di kalangan wanita-wanita Quraisy.

      Ummu Syarik adalah salah satu wanita dalam barisan pertama wanita yang masuk Islam. Semangat dakwah menegakkan kalimat Tauhid begitu menggebu, sehingga ia mampu mengislamkan orang musyrikin (menjadi mualaf) yang manawannya.

      Baca juga: Putuskan Jadi Mualaf, Khalid Wilhelm Ott: Saya Petarung dan Muslim​

      "Ummi Syarik menyebarkan agama tauhid secara diam-diam kepada para wanita Quraisy," tulis Aan Wulandari dalam bukunya "Kisah Istimewa Asmaul Husna," seperti dikutip Sahijab dari Republika.co.id.

      Harapan dari dakwah yang dilakukan Ummu Syarik adalah semakin banyak orang yang bisa terlepas dari gelapnya kesyirikan. Rupanya, dakwah sembunyi-sembunyi ini diketahui oleh kaum musyrikin Quraisy yang sangat membenci dakwah Rasulullah SAW.

      "Tanpa mengenal belas kasihan, mereka menangkap Ummu Syarik dan menyiksanya dalam tahanan," katanya.

      Ummu Syarik dinaikkan ke atas unta tanpa pelana selama tiga hari tiga malam, tanpa diberi makan dan minum. Suatu hari, orang-orang yang membawa Ummu Syarik beristirahat sampai tertidur di tempat yang teduh dan Ummu Syarik dibiarkan kepanasan langsung di bawa terik matahari.

      Keadaan tersebut, membuat tenggorokan menjadi sangat kering. Saat Ummu Syarik merasakan kehalusan yang amat sangat., tiba-tiba ada ember turun dari langit. Tetesan airnya mengenai tubuhnya.

      Ummu Syarik pun mengambil air dan minum secukupnya, menghilangkan dahaga. Lalu, ember terangkat ke atas. Tak lama ember itu datang lagi, Ummu Syarik minum sampai puas. Dia juga membasahi tubuhnya, sehingga badannya menjadi segar.

      Tiba-tiba orang musyrikin terbangun. Mereka kaget, melihat ada tumpahan air dan tawanan mereka segar bugar. Mereka menuduh Ummu Syarik mencuri bekal minum mereka.

      Dengan tenang Ummu Syarik, sahabat Nabi ini menceritakan kejadiannya yang sebenarnya. Tentu saja, orang-orang itu tak percaya, namun begitu mereka memeriksa tempat minum mereka yang tak berkurang sama sekali orang-orang itu pun meyakini kekuasaan Allah mereka pun masuk Islam.

      "Ummu Syarik sangat bersyukur atas karunia yang diberikan kepadanya," tulisnya.

      Aan Wulandari mengatakan, kisah ini dikaitkan pada nama-nama (Asmaul Husna) Azh-Zhahir (Mahanyata) dan Al-Baathin (Maha Tersembunyi). Maknanya, Allah tidak dapat dilihat dengan mata, tak ada yang bisa melihatnya. Namun, dia benar-benar nyata dan alam semesta beserta isinya adalah bukti bahwa Allah nyata.

      "Hikmah dari nama-nama Allah ini, saat melihat keindahan dan keagungan alam semesta, ingatlah akan Sang Pencipta agar bertambah keimananmu," ujar Aan Wulandari.

      Baca juga: Youtuber Korea Daud Kim, Akui Manfaatkan Agama Islam Demi Popularitas

      Berita Terkait :
  • Trending

    Obrolan

Jangan Lewatkan