• Photo :
        • Petugas Medis Covid-19 di Salah Satu Rumah Sakit di Makassar ,
        Petugas Medis Covid-19 di Salah Satu Rumah Sakit di Makassar

      Sahijab – Di tengah beredarnya berita-berita sedih dan mencekam tentang COVID-19, muncul sosok Dr Andani Putra asal Sumatera Barat, yang memberikan harapan dalam semangat dan inspirasi.

      Dokter Andani adalah Kepala Labor Diagnostik dan Riset Penyakit Infeksi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas Padang.

      Baca Juga: Menag Positif Corona, MUI ajak Masyarakat Berdoa

      Dr Andani Putra Menguji Menguji 60.000 Sampel Setiap Hari

      Di laboratoriumnya, hingga sekarang sudah lebih dari 60.000 sampel swab diperiksa sejak diberi izin oleh Kementrian kesehatan pada Maret lalu. Laboratorium yang didanai dari kantongnya sendiri sebesar 800 juta ini, bisa menguji hingga 3000 sampel swab per hari.

      Ya, Dr Andani berusaha menekan angka Covid dengan membuka laboratorium untuk pengetesan lewat swab test. Hasil pemeriksaan swab test tak pernah lebih dari 24 jam, agar warga bisa cepat dilakukan penanganan. Harapannya tentu agar virus Corona bisa tertangani dengan baik di wilayah Padang. 

      Lewat penuturannya di Indonesia Lawyer Club Bersama Karni Ilyas, dokter berusia 48 tahun ini bersama dengan tenaga medisnya, berusaha bekerja dengan hati.

      Teringat akan hadits dari Rasulullahu allaihi wassalam berikut ini, artinya: "Sesungguhnya Allah SWT mencintai seorang hamba yang apabila ia bekerja, dia itqan (baca ; menyempurnakan) pekerjaannya." (HR. Thabrani).

      Baca Juga: Sudah 30 Juta Penduduk Dunia Terinfeksi Virus Corona

      COVID-19 tidak akan hilang begitu saja. Namun kita harus beradaptasi dalam melawannya. Bersama dengan tim medis, bekerja siang malam melakukan test swab, tracing, menemukan yang positif lalu memeriksa lagi, adalah bagian dari strategi penting untuk menghadapinya. Tak heran Sumbar menjadi provinsi dengan angka kematian rendah. 

      Penanganan yang dilakukan oleh Dr Andani sudah dilaksanakan sejak April lalu, sementara banyak provinsi lain yang terlambat dalam menghadapinya. Penanganan pihak-pihak tertentu juga banyak yang gagal paham, seperti tidak perlu membuang uang dengan membeli semprotan antiseptik atau desinfektan untuk jalan dan rumah, karena virus mati terkena matahari.

      Baca Juga: Ustadz Adi Hidayat Klaim Temukan Obat Corona

      Ya, pemahaman memang sangat diperlukan oleh kita semua ya sahabat Sahijab. Memakai masker, mencuci tangan dan seminim mungkin keluar rumah merupakan langkah bijaksana yang bisa dilakukan.

      Berita Terkait :
  • Trending

    Obrolan

Jangan Lewatkan