• Photo :
        • Dokter Reisa Broto Asmoro dan Keluarga,
        Dokter Reisa Broto Asmoro dan Keluarga

      Sahijab – Dokter Reisa mengajak warga untuk malam minggu di rumah saja. Anjuran ini bukan tanpa alasan yang kuat.

      Angka penularan COVID-19 terus meningkat. Pemerintah melalui seluruh jajarannya berjuang agar angka ini bisa ditekan.  Melalui Satuan Tugas Penanganan Covid-19 memohon kepada masyarakat agar menunda waktu liburan bersama keluarga di luar rumah selama akhir pekan. Menurut Juru Bicara Satgas, Reisa Broto Asmoro, kegiatan akhir pekan atau beken dikenal dengan sebutan malming sebaiknya ditunda, atau paling tidak dilakukan di dalam rumah.

      "Jumat yang berkah ya? Hari yang menyenangkan untuk menyiapkan akhir pekan bersama keluarga besok. Sabtu, Minggu bersama Keluarga wah senang sekali, lebih aman kalau kita bercengkrama di rumah saja. Kenapa? Karena pandemi COVID-19 belum selesai," kata perempuan yang akrab disapa dokter Reisa ini saat hadir dalam diskusi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat 25 September 2020.

      Baca juga: Kemenkes Sarankan Tiga Masker Ini untuk Cegah Corona

      Dokter Reisa hanya menganjurkan, jika terpaksa keluar rumah di akhir pekan, sebaiknya dilakukan untuk keperluan yang sangat mendesak dan  penting. 

      "Sebaiknya hanya untuk yang mendesak seperti membawa anak-anak imunisasi atau periksa ke dokter. Selebihnya kegembiraan bisa diciptakan di rumah karena keluarga aman dari COVID-19," ujarnya menambahkan. 

      Di kesempatan yang sama, Menteri Perempuan dan Perlindungan Anak, Bintang Puspayoga, mengatakan pencegahan penularan virus dalam kluster keluarga menjadi perhatian pemerintah. Pihaknya bersama Kementerian Kesehatan tengah menyusun protokol kesehatan. Tujuannya, supaya setiap anggota keluarga punya kesamaan pandangan dan perhatian bersama untuk menaati kampanye 3M yakni memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan.

      "Mencegah klaster keluarga ini satu hal yang penting yang harus kita lakukan dari sisi keluarga untuk bagaimana kita bisa menghindari, mengurangi pertemuan-pertemuan secara offline, yang bisa ditunda yang bisa dihindari. Salah satunya dengan keluarga besar misalnya hari ulang tahun kemudian misalnya dengan komunitas ada reuni, arisan. Kalau toh itu harus dilakukan itu kita bisa lakukan secara daring," kata Puspayoga.

      Saat ini, dikutip dari worldometers.info, Indonesia berada pada posisi ke 23 di dunia dalam kasus pertumbuhan COVID-19. Jumlah yang terinfeksi di Indonesia mencapai 266,845 kasus, dengan kematian sebanyak  10,218 kasus. Sementara mereka yang berhasil sembuh mencapai 196,196 kasus. 

      Berita Terkait :
  • Trending

    Obrolan

Jangan Lewatkan