• Photo :
        • Source : Republika,
        Source : Republika

      Pongky pun bertobat dan hijrah dari masa lalunya yang penuh kezaliman. Dia sangat antusias setiap mengikuti pengajian di kolong jembatan Tebet saban Jumat dan Sabtu. Tak hanya mengaji, Pongky dan beberapa temannya membuka usaha konveksi di kawasan Ciputat demi nafkah yang halal.

      Komunitas Tasawuf Underground menggelar pengajian rutin di kolong jembatan flyover Tebet, Jakarta, Jumat (27/9/2019). - (Thoudy Badai)

      Begitu pun dengan Septa Maulana, seorang eks street punk yang berhijrah setelah mengenal Tasawuf Underground. Pria berusia 29 tahun itu menceritakan awal mulanya pengajian di kolong jembatan Tebet.

      Sekitar empat tahun lalu, Septa mengetahui melalui jejaring media sosial ada beberapa anak punk yang dibina Ustadz Halim di kawasan Gaplek, Tangerang Selatan.

      Banyak perubahan yang dialami Septa setelah memutuskan berhijrah. Menurut dia, yang utama kini dirinya lebih mampu menguasai diri sehing ga tidak cepat emosi. 

      Lebih dari itu, Septa dan teman-temannya yang mengikuti Tasawuf Under ground mampu meninggalkan berbagai hal yang diharamkan agama, seperti minuman keras serta narkoba. Septa merasa bersyukur dengan perubahan hidupnya.

      Menurut pembina Tasawuf Underground, Ustadz Halim Ambiya, sejauh ini telah ada 120 anak binaan Tasawuf Underground di seluruh Jabotabek. Untuk di kolong jembatan Tebet ada sebanyak 40 anak. 

      Berita Terkait :

      Disclaimer: Semua artikel di kanal Sindikasi ini berasal dari mitra-mitra Viva Networks. Isi berita dan foto pada artikel tersebut di luar tanggung jawab Viva Networks.

  • Trending

    Obrolan

Jangan Lewatkan