• Photo :
        • Ustadz Abdul Somad atau UAS,
        Ustadz Abdul Somad atau UAS

      Sahijab – Seorang nenek yang berusia di atas 70 tahun didatangi Ustadz Abdul Somad (UAS) di rumahnya, yang terbuat dari kayu. Kayu-kayu tersebut sudah lapuk dan usang, dan tidak ada barang-barang mewah di dalam rumah tersebut.

      Sementara atap rumah nenek itu pun bukan dari genteng tetapi daun rumbia, yang bisa saja bocor ketika hujan menerpa. Demikian juga dengan lantainya, tidak ada keramik atau tegel. Tetapi yang ada tanah bercampur dengan semen yang sudah pecah.

      "Dinding rumahnya dari kayu yang sudah usang dan lapuk. Beratap daun rumbia. Lantainya sebagian semen pecah bercampur tanah. Usianya di atas tujuh puluhan tahun," tulis akun Instagram @ustadzabdulsomad_official.

      Baca Juga: Ustadz Abdul Somad Ungkap Hobi Penyelamat Akhirat

      Ditanya tinggal dengan siapa, nenek itu pun menjawabnya sendirian. Tidak ada yang menemaninya untuk menghabiskan masa tua, padahal anak dari nenek tersebut ada 11 orang.

      Alasannya sangat klasik, sibuk. Bahkan untuk memberikan nenek ini uang bulanan pun tidak ada, bahkan untuk menengok keadaannya yang tenaganya kini sudah mulai memudar.

      ""Mak dengan siapa tinggal di sini?", tanyaku. Dia jawab, "Sendirian". Ku lanjutkan bertanya, "Berapa orang anak Mak". Dia jawab, "Sebelas". Ku tanya lagi, "Ada mereka mengirim belanja?". "Tidak", jawabnya. "Ada mereka menjenguk?". Mak menjawab, "Sebulan sekali pun payah". Ku tanya, "Mereka mereka tak datang"?. "Sibuk", jawabnya singkat," tambahnya.

      UAS pun kemudian memberikan bantuan kepada neneh yang kini hidup sebatang kara, yang bahkan jauh dari perhatian pemerintah. Bingkisan berupa sembako dan keperluan hidup lainnya diberikan UAS.

      Baca Juga: Ustadz Abdul Somad: Ada 6 Janji Allah untuk Orang Rajin Istighfar

      Tidak hanya hidup sendirian, penglihatan nenek ini pun sudah mulai berkurang. Bahkan ia hanya bisa melihat sebelah, sementara untuk melihat cahaya saja sudah tidak kuat lagi.

      "Aku pun menyerahkan sembako: beras 10kg, gula, minyak, susu, sarden dan roti. Sebagian sahabat yang memikul sembako tertawa melihat kacamata hitam Mak. Mak berucap, "Mataku buta sebelah. Tinggal sebelah lagi. Habis operasi. Tak kuat kena cahaya matahari". Mak ingin menjawab, bahwa kacamata hitam ini bukan kacamata gaya," lanjutnya.

      Sebelum memutuskan pergi, UAS tidak lupa meminta doa kepadanya. Namun, nenek itu pun meminta doa balik kepada Ustadz, dan doanya tidak muluk-muluk hanya meminta kesehatan saja.

      "Sebelum pergi, saya katakan, "Doakan kami Mak". Dia jawab, "Doakan saya sehat ustadz, tapi jangan doakan panjang umur". Maknanya dalam," lanjut tulisan dalam postingan tersebut.

      UAS pun kemudian menasihati anak-ananya yang mungkin jauh dan tidak tahu di mana keberadaannya, untuk lebih peduli kepada ibu mereka. Di mana saat ini tidak ada yang menjaganya selain Allah.

      Baca Juga: Dua Doa Iftitah Menurut Ustadz Abdul Somad

      "Dia minta doakan sehat, karena dia sendiri, tak ada orang lain menjaganya. Dia minta doakan jangan panjang umur, karena hidup itu terlalu menyakitkan. 11 sebelas anak. Hampir 10 tahun waktunya habis untuk mengandung. 20 tahun waktu habis untuk menyusui. 330 hari puasanya tinggal mesti diganti," tutupnya.

      Berita Terkait :
  • Trending

    Obrolan

Jangan Lewatkan