• Photo :
        • Petugas Medis di RSUD dr. Ben Mboi Gunakan Mantel Hujan saat Layani Pasien,
        Petugas Medis di RSUD dr. Ben Mboi Gunakan Mantel Hujan saat Layani Pasien

      Sahijab – Alat Perlindungan Diri atau APD yang harus digunakan tenaga medis yang menangani kasus COVID-19, menjadi sorotan akhir-akhir ini. Banyak tenaga medis terpaksa menggunakan pengaman seadanya, termasuk mantel hujan, ketika hendak menangani Orang Dalam Pengawasan atau ODP. 

      Di RSUD dr. Ben Mboi, stok APD standar sangat terbatas dan telah digunakan untuk penanganan PDP. Sebelumnya, pihak RSUD Ruteng, telah melakukan pemesanan APD dalam jumlah yang banyak. Tetapi, menurut Direktur BLUD RSUD dr. Ben Mboi, dr. Imaculata Veronika, pesanan tidak bisa dikirm sekaligus. 

      "Pesanan kita tidak datang sekaligus dan tidak bisa dapat dari satu distributor, karena ada yang stoknya terbatas dan ada yang melakukan pembatasan (pelayanan pemesanan) pada jumlah tertentu," ungkapnya melalui siaran pers Rabu pagi, 25 Maret 2020.

      "Pagi ini dapat 10 dari Kupang. Dari Denpasar, baru bisa kirim hari Jumat. Dari Surabaya, minta waktu Senin depan. Ada yang dari Jakarta, jumlahnya 150 dikirim sejak tanggal 20, sudah sampai Kupang. Yang dari Jakarta, itu dihubungi Ibu Naf (dr. Nafsiah Mboi)," tambahnya.

      Dia menjelaskan, hitungan pemesanan awal mereka adalah sebanyak 200 APD. Baca juga: Tenaga Medis yang Wafat Saat Lawan Corona Diberi Insentif Rp300 Juta​
       
      "Tapi semua tergantung ketersediaan barang di distributor. Ada yang stock out. Ada yang batasi jumlah pesanan. Ada yang baru bisa minggu depan, dan seterusnya. Makanya yang terjadi, yang hari ini siap, kita pesan," papar dokter yang biasa dipanggil dr.Vroni.

      Dia juga menyampaikan apresiasi pada semua pihak yang turut peduli dan mau membantu APD untuk RSUD dr. Ben Mboi. "Beberapa berkenan membantu. Sudah ada yang kirim APD, semoga Jumat, bisa sampai. Kita bersyukur untuk kepedulian besar itu," tambahnya.

      Anggaran Ada tapi Barang Langka

      Pemerintah Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur sendiri, telah menyiapkan alokasi anggaran untuk penanganan virus Corona atau COVID-19. Anggaran tersebut bersumber dari APBD 2020, yang sengaja disiapkan untuk penanganan hal-hal yang tidak terduga seperti pandemi COVID-19.

      “Biasanya, anggaran ini kita gunakan untuk penanganan bencana alam. Tetapi, tahun kita alihkan anggaran itu untuk tanggap darurat bencana non alam, yakni COVID-19," jelas Bupati Manggarai, ketika dihubungi terpisah.

      Ditambahkannya, Tim Anggaran Pemerintah Daerah sedang mendiskusikan soal pergeseran anggaran untuk membantu kesiapan RSUD dr. Ben Mboi, termasuk pemesanan APD, disinfektan, serta kebutuhan lainnya. 

      Namun, Ketua Komando Tugas Pencegahan dan Penanganan Covid-19 Kabupaten Manggarai ini mengaku kesulitan mendapatkan alat-alat penunjang yang mendukung upaya pencegahan dan penanganan COVID-19.

      “Kita punya uang. Kita bisa melakukan pergeseran anggaran sesuai dengan petunjuk Menteri Dalam Negeri dan Menteri Keuangan. Tetapi, dalam kondisi ini kita masih sulit mendapatkan itu. Karena itu, kami akan terus melakukan koordinasi dengan Pemerintah Provinsi dan Pusat dalam hal pengadaan alat itu,” jelasnya.

      Sebelumnya, beredar foto petugas ruang isolasi RSUD Ruteng yang menggunakan mantel hujan dan helm proyek ketika melayani seorang PDP. Baca juga: Update Data Corona di Jatim: Positif 51 Orang

      Laporan: Jo Kenaru/ Manggarai-NTT

      Berita Terkait :
  • Trending

    Obrolan

Jangan Lewatkan