• Photo :
        • Source : Republika,
        Source : Republika

      Khalifah awal membangun istana di pinggirannya di sepanjang tepi danau. Namun hingga saat ini, hanya sedikit yang diketahui tentang masa lalu Muslim pertama kali di kota itu. 

      Penggalian awal situs tersebut pada 1950-an membuat para sarjana percaya bahwa bangunan itu adalah pasar Bizantium yang kemudian digunakan sebagai masjid. Namun, penggalian Cytryn-Silverman menggali lebih dalam di bawah lantai.  

      Hasil dari penggalian dalam ini menemukan koin dan keramik yang terletak di antara dasar fondasi yang dibuat dengan kasar membantu. Penanggalannya sekitar 660-680 M, hampir satu generasi setelah kota itu direbut. Dimensi bangunan, denah lantai berpilar, dan kiblat sangat mirip dengan masjid lain pada masa itu. 

      Penggalian arkeologi di sekitar Tiberias telah dimulai sejak abad yang lalu. Dalam beberapa dekade terakhir, kota kuno telah mulai menghasilkan bangunan monumental lainnya dari masa lalu, termasuk teater Romawi yang cukup besar yang menghadap ke air dan sebuah gereja Bizantium. 

      Masjid pertama yang dibangun di kota yang baru ditaklukkan itu berdiri berdampingan dengan sinagoga lokal dan gereja Bizantium yang mendominasi cakrawala. Fase paling awal dari masjid ini lebih membaur daripada struktur yang lebih besar dan megah yang menggantikannya setengah abad kemudian.   

      “Setidaknya sampai masjid monumental didirikan pada abad ke-8, gereja tetap menjadi bangunan utama di Tiberias,” ujar Cytryn-Silverman. 

      Dia mengatakan ini mendukung gagasan bahwa para penguasa Muslim awal  yang memerintah sebagian besar populasi non-Muslim mengadopsi pendekatan toleran terhadap agama lain. Ini memungkinkan menunjukkan zaman keemasan hidup berdampingan. 

      Berita Terkait :

      Disclaimer: Semua artikel di kanal Sindikasi ini berasal dari mitra-mitra Viva Networks. Isi berita dan foto pada artikel tersebut di luar tanggung jawab Viva Networks.

  • Trending

    Obrolan

Jangan Lewatkan