• Photo :
        • ilustrasi penjara.,
        ilustrasi penjara.

      Sahijab – Kisah mualaf yang menceritakan perjalanan hidupnya sering membuat kita terenyuh dengan perjuangan mereka memeluk agama Islam. Tidak sedikit yang mendapatkan perlakukan tidak menyenangkan baik dari keluarga, teman atau lingkungan di sekitarnya.

      Tetapi jika hidayah atau petunjuk sudah diberikan oleh Allah Azza wa Jalla, seseorang pasti akan memeluk islam. Seperti yang dialami oleh 27 narapidana di sebuah penjara.

      Dikutip Sahijab dari Khaleej Times, 27 narapidana dari berbagai negara menjadi mualaf di penjara Ras Al Khaimah (RAK), Uni Emirat Arab (UEA). Mereka tersentuh oleh ajaran Islam, dan kebaikan serta perlakuan yang mereka terima selama dipenjara.

      Baca Juga: Ini Wanita Inggris Pertama yang Pergi Haji Setelah Menjadi Mualaf

      Para mualaf baru itu mengatakan bahwa mereka rela memeluk Islam setelah membaca lebih banyak tentang Islam.

      "Perilaku baik Muslim dan bacaan tentang Islam membuat kami merenungkan tentang Islam, yang pada akhirnya membantu kami dalam mengambil keputusan untuk menjadi Muslim," kata salah satu narapidana.

      Sumber di Kepolisian Ras Al Khaimah mengatakan, mereka tidak membedakan upaya rehabilitasi semua narapidana. Terlepas dari agama, bahasa atau latar belakang etnis mereka.

      Para narapidana justru dibantu untuk menjadi anggota masyarakat yang baik, sejalan dengan visi Kementerian Dalam Negeri UEA. Sehingga mereka bisa mendapatkan keadilan, integritas, dan kewarganegaraan yang positif.

      Lembaga Pemasyarakatan RAK mengatakan, ratusan narapidana mendapat manfaat dari program rehabilitasi dan pelatihan.

      "Program tersebut bertujuan untuk membantu narapidana menjadi lebih baik saat terjun ke masyarakat setelah menjalani masa hukuman," ucap juru bicara penjara Ras Al Khaimah.

      Para narapidana juga diharuskan menghafal Alquran, memberikan keterampilan dan kegiatan lainnya.

      "Kami memberikan pendidikan dan pelatihan kejuruan kepada narapidana, termasuk pertukangan kayu, menjahit, melukis, dan kerajinan tangan, yang bertujuan untuk mengembangkan keterampilan narapidana," tambahnya.

      Program rehabilitasi memberikan pengalaman praktis untuk membantu para narapidana mendapatkan pekerjaan.

      Bahkan, produk dan kerajinan yang dibuat oleh para narapidana telah dipajang dan dijual kepada konsumen di berbagai gerai dan acara.

      Berita Terkait :
  • Trending

    Obrolan

Jangan Lewatkan