• Photo :
        • Ajal,
        Ajal

      وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ مَاذَا تَكْسِبُ غَدًا وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ بِأَيِّ أَرْضٍ تَمُوتُ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ

      Tiada seorangpun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha mengetahui dengan detail. (QS. Luqman: 34)

      Tafsir dalam surat tersebut adalah betapa pun kuatnya seseorang merencakan tempat kematiannya, ia tidak akan tahu di mana akan meninggal dunia. Misalnya, jika seseorang sudah tua renta dan ingin meninggal di kota A, kemudian ia menetap di sana dan tinggal di sana. Belum tentu ia akan meninggal di kota A.

      Allah Azza wa Jalla menegaskan bahwa kematian adalah murni ada dalam kekuasaan-Nya. Baik tempat dan waktu kematian, tidak akan ada seorang pun yang akan mengetahuinya.

      Ayat tersebut memberikan pelajaran kepada, jika tanda kematian dalam waktu 100 hari, 40 hari, 7 hari, 3 hari dan 1 hari menjelang kematian bertentangan dengan ayat tersebut.

      Sementara di pesan yang dibagikan di aplikasi perpesanan tersebut menyebutkan juga bahwa, daun yang bertuliskan nama kita di lauhul mahfudz akan gugur.

      Ini jelas sekali bertentangan dengan keyakinan di dalam Islam, bahwa lauhul mahfudz bukan berupa pohon yang bertuliskan nama kita. Allah Azza wa Jalla menyebutkan bahwa lauh mahfudz berupa kitab, di dalam surat Al-Hajj ayat 70:

      Berita Terkait :
  • Trending

    Obrolan

Jangan Lewatkan