Sahijab – Mitos keguguran sering kali membuat ibu hamil merasa tidak percaya diri dan memiliki perasaan bersalah. Ada banyak faktor yang menentukan seorang wanita bisa mengalami keguguran.
Beberapa keguguran tidak dapat dijelaskan, sementara pada kasus yang lain keadaan ini terkait dengan masalah kesehatan yang mendasari. Inilah 7 mitos keguguran yang sebaiknya tidak Anda percaya, yang dikutip Sahijab dari Dokter Sehat.
1. Jika Pernah Keguguran Kemungkinan Besar akan Mengalaminya Lagi
Seorang wanita yang mengalami keguguran untuk pertama kali, tidak akan mengembangkan risiko untuk mengalami keadaan yang sama. Namun, risiko mengalami peningkatan jika Anda mengalami dua kali keguguran. Saat Anda mengalami hal ini berulang kali, konsultasi dengan dokter spesialis kesuburan untuk merencanakan perawatan.
2. Muncul Bercak atau Pendarahan Berarti Mengalami Keguguran
Muncul pendarahan saat kehamilan adalah sesuatu yang normal terutama pada trimester pertama. Sekitar 20-40% wanita hamil mengalami hal ini, bahkan pendarahan juga bisa terjadi selama kehamilan yang sehat.
3. Harus Menunggu 3 Bulan setelah Keguguran untuk Mencoba Hamil Lagi
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa seorang wanita dapat memiliki kehamilan yang cukup bulan dan sehat, bahkan jika Anda hamil hanya dalam 1 bulan setelah keguguran. Namun, beberapa dokter menyarankan untuk menunggu lebih lama jika Anda baru saja menjalani prosedur dilatasi dan kuretase setelah keguguran. Sebuah studi mengungkapkan, wanita yang mengalami keguguran dan hamil lagi enam bulan atau kurang setelah keguguran, ternyata lebih kecil kemungkinannya untuk mengalami keguguran lagi daripada mereka yang menunggu lebih lama. Wanita yang hamil lebih cepat juga memiliki kemungkinan lebih rendah untuk mengalami kehamilan ektopik, kondisi di mana sel telur yang telah dibuahi tidak menempel pada rahim.
4. Keguguran Tidak Pernah Bisa Dicegah
Meskipun sebagian besar penyebab berada di luar kendali, terdapat penyebab yang berada dalam kendali Anda. Merokok adalah penyebab keguguran yang dapat dicegah. Jika Anda merokok lebih dari 10 batang per hari, hal itu dikaitkan dengan peningkatan risiko keguguran, bahkan jika suami yang merokok. Langkah terbaik adalah berhenti merokok sebelum mencoba hamil.
5. Keguguran adalah Komplikasi Kehamilan yang Jarang Terjadi
Fakta menunjukkan bahwa pada trimester awal sekitar 20% wanita berisiko mengalami keguguran. Kehamilan yang didiagnosis sedini mungkin dengan test kehamilan di rumah atau tes darah sekitar lima hari sebelum haid pertama yang terlewat (sembilan hari setelah pembuahan), sebenarnya memiliki kemungkinan 30 persen untuk mengalami keguguran. Menurut National Institutes of Health, perkiraan angka keguguran akan lebih tinggi jika memperhitungkan keguguran yang terjadi bahkan sebelum seorang wanita tahu bahwa dirinya hamil.
6. Stres Bisa Menyebabkan Keguguran
Menurut sebuah survei, 76% responden percaya bahwa stres dapat menyebabkan keguguran. Sementara 74% percaya penyebab stres yang sudah berlangsung lama juga bisa menyebabkan hal yang sama. Data lain menunjukkan bahwa 21% partisipan percaya bahwa percekcokan dapat menyebabkan keguguran. Padahal, tidak ada dasar biologis yang mendasari klaim tersebut.
7. Keguguran adalah Sesuatu yang Harus Dirahasiakan
Beberapa orang mungkin ragu untuk membicarakan pengalaman kegugurannya. Padahal, membicarakan keguguran bisa sangat membantu orang lain. Sebuah survei yang menanyakan orang-orang apakah mereka pernah mengalami keguguran, 15% mengatakan pernah dan 46% responden lainnya mengatakan bahwa
mereka mendapatkan ketenangan dari seorang teman yang mengungkapkan kegugurannya. Sementara 74% orang yang membicarakan tentang keguguran mengatakan bahwa mereka mendapat dukungan dari orang yang mereka ceritakan. Sedangkan kurang dari setengah (45%) mengatakan mereka mendapat dukungan dari tenaga medis.
Nah, itulah 7 Mitos Keguguran yang Sebaiknya Tidak Anda Percaya
Laporan Zahra Fadhilah