• Photo :
        • Source : Republika,
        Source : Republika

      Berselancar di internet, Timea menyadari bahwa saya tidak sendirian dengan masalah Islam:  Dia menemukan banyak forum dengan mualaf Hungaria dan dia bertukar beberapa email dengan seorang saudari Muslim yang sangat dicintai yang mengundang saya ke pertemuan sekelompok wanita Muslim di mana Wanita berpengetahuan luas itu memberikan ceramah berdasarkan ayat-ayat Alquran. Mereka semua menyambutnya dengan hangat dan dia  merasa sangat nyaman dengan mereka, apalagi ceramahnya sangat menyentuh hatinya.

      "Setiap pertemuan mengisi jiwa saya dengan banyak energi, dan membuat saya tetap termotivasi; Saya tidak bisa meletakkan buku-buku yang saya dapatkan dari mereka, saya belajar dari video YouTube bagaimana berdoa dan saya bahkan menghafal ayat pertama Al-Quran (Al-Fatihah), namun, saya masih bukan seorang Muslim," kata Timea.

      Namun, semua pertanyaannya dijawab dengan logika Islam. Dia ingin mendapatkan lebih banyak konfirmasi bahwa saya berada di jalan yang benar. Dia juga takut dengan konsekuensi dari keputusannya yang akan mengubah seluruh hidupnya, serta khawatir dengan reaksi keluarga, teman sekelas dan guru.

      Sebagaimana yang dirasakan setiap Muslim baru, Timea juga tidak bisa lepas dari reaksi mengejutkan dari keluarga dan teman-teman saya. Mereka sudah tahu bahwa  Timea menghadiri ceramah di masjid setempat, dia sering bertemu dengan mualaf Hungaria.

      "Mereka melihat saya shalat bahkan sebelum masuk Islam, jadi mereka tahu saya tertarik pada Islam tetapi mereka pikir itu hanya sementara. Tetapi saya tidak melakukannya, dan ketika mereka bertanya tentang pakaian baru saya, buku-buku yang saya baca, saya dengan jujur ​​mengatakan kepada mereka: Saya seorang Muslim," kata Timea.

      Kisah itu terjadi sembilan tahun lalu. Suatu ketika, saat pergi ke pertemuan mingguan, Timea membaca buku tentang orang-orang yang meninggal dalam keadaan tidak tahu apa-apa tanpa menyaksikan Keesaan Tuhan dan bahwa Muhammad adalah utusan-Nya. Buku itu seperti memberitahunya: Apa yang kamu tunggu? Bagaimana jika saat ini bus Anda mengalami kecelakaan dan Anda meninggal?

      "Saat itulah saya tidak dapat lagi menunda keputusan ini dan merasa bahwa apapun yang terjadi pada saya, saya harus bersaksi di depan gadis-gadis yang menyemangati saya beberapa pekan terakhir ini: “Ashhadu an la ilaha illa"llah, wa Ashhadu An-na Muhammadan Rasulullah," kenang Timea. Itulah cerita Timea bagaimana Allah memberkahinya dengan bimbingan-Nya yang membawa dia keluar dari kegelapan menuju terang Islam.

      Berita Terkait :

      Disclaimer: Semua artikel di kanal Sindikasi ini berasal dari mitra-mitra Viva Networks. Isi berita dan foto pada artikel tersebut di luar tanggung jawab Viva Networks.

  • Trending

    Obrolan

Jangan Lewatkan