Dia mengatakan bahwa tarian yang awalnya dilakukan sebelum pertempuran untuk memotivasi pejuang dan mengintimidasi lawan, telah diturunkan dari generasi ke generasi.
"Ini adalah tarian perang kuno, dan kami melestarikannya dengan cara ini. Alhamdulillah, tradisi ini tetap kami lanjutkan sehingga akan bertahan selamanya," tambahnya.
Anak laki-laki juga ikut serta dalam tarian, pada awalnya berlatih dengan senjata terlebih dahulu. Setelah mahir memegang dan menembak, mereka baru diperbolehkan melakukan tariaan Taasheer.
Baca Juga: Ain Heet, Gua Indah di Bawah Tanah yang Jadi Tujuan Baru Wisatawan
"Itu adalah warisan yang populer... dan kami mengajari anak-anak kami cara melakukannya sehingga mereka juga di masa depan akan melatih anak-anak mereka," tutupnya.