• Photo :
        • Berkat "Hadiah", Remaja Ini Jadi Konglomerat dalam Semalam dan Kalahkan Harta Donald Trump. (FOTO: (Foto/PBS)),
        Berkat "Hadiah", Remaja Ini Jadi Konglomerat dalam Semalam dan Kalahkan Harta Donald Trump. (FOTO: (Foto/PBS))

      Sahijab – Kasus penyebaran virus Corona hari ini membuat fakta baru yang mengagetkan. Amerika Serikat secara tiba-tiba menyampaikan lonjakan kasus di wilayahnya. Lonjakan kasus ini menempatkan Amerika sebagai negara dengan warga yang paling banyak terinfeksi virus Corona di seluruh dunia. 

      Amerika bahkan melampaui China, yang sejak awal virus ini merebak terus berada di posisi puncak sebagai negara dengan tingkat infeksi tertinggi di dunia. Amerika bahkan melampaui Italia yang hingga hari ini tercatat sebagai negara dengan korban jiwa terbanyak di seluruh dunia. 

      Dikutip dari Al Jazeera, Jumat, 27 Maret 2020, AS telah mendaftarkan hampir 86.000 kasus, termasuk kurang dari 800 yang berada dalam proses pemulihan. Sementara China mencatatkan sekitar 81.000 kasus, lebih dari 74.000 di antaranya telah pulih, menurut data yang dikumpulkan oleh Universitas Johns Hopkins di AS. Sedangkan Italia telah mencatat lebih dari 80.000 kasus, dengan 10.360 pemulihan dan sekitar 8.200 kematian.

      Baca juga: Lebih dari 500 Ribu Penghuni Dunia Terinfeksi Corona

      Hingga berita ini ditulis, AS telah mencatat sekitar 1.300 korban jiwa. Hampir seperempatnya dari New York City, di mana rumah sakit juga kewalahan menerima pasien. 

      Di China, di mana virus itu diyakini telah ditransfer dari hewan liar ke manusia, Komisi Kesehatan Nasional pada hari Jumat melaporkan 55 kasus baru, termasuk 54 kasus yang katanya adalah infeksi impor (imported case) karena kedatangan dari luar negeri.

      Tidak ada kasus baru yang dilaporkan di Wuhan, ibukota provinsi di mana coronavirus dilaporkan muncul sejak akhir tahun lalu.

      Presiden AS Donald Trump, baru-baru ini bersikeras menyebut coronavirus baru sebagai "virus China." Melalui akun Twitternya, Trump mengatakan bahwa ia dan Presiden China Xi Jinping telah berbincang dan melakukan pembicaraan hangat untuk membahas dengan sangat detil tentang virus Corona yang "sedang membinasakan sebagian besar dari Planet kita."

      Berita Terkait :
  • Trending

    Obrolan

Jangan Lewatkan