• Photo :
        • Kisah mualaf Esthery.,
        Kisah mualaf Esthery.

      Sahijab – Banyak kisah mualaf yang membuat kita terharu, terlebih dengan perjuangan mereka untuk kembali memeluk agama islam yang penuh perjuangan. Banyak sekali hal-hal yang harus mereka lalui, mulai dari ketidaksetujuan keluarga, pasangan hingga teman-teman terdekatnya.

      Namun tidak sedikit juga mereka yang menjadi mualaf dikarenakan kedekatan dengan calon pasangan, atau bahkan dinikahi seorang muslim. Salah satunya wanita asal Finlandia ini yang bernama Esthery, yang saat itu usianya baru menginjak 19 tahun.

      Wanita yang tinggal di Tampere, Finlandia mengatakan jika keluarganya terutama sang ibu, tidak pernah percaya pada Tuhan. Keluarganya tidak percaya jika ada kekuatan yang melebihi kehidupan yang mereka jalani saat ini, termasuk kepada Sang Pencipta.

      Baca Juga: Kisah Mualaf, Serangan Jantung Membawa Nate Nader Masuk Islam

      "Kebanyakan orang di sini tidak percaya tuhan, dan begitulah aku dibesarkan di kota yang sangat kecil. Jadi ibuku tidak percaya Tuhan, dia memang percaya pada kekuatan yang lebih tinggi," ungkap Esthery dikutip Sahijab dari kanal Youtube Muslim Convert Stories.

      Ia tinggal di lingkungan yang sangat kecil, tidak lebih dari 200 orang yang tinggal. Sehingga ia tahu dan mengenal setiap orang di dekat dengan rumahnya.

      Namun seperti kebanyakan masyarakat di dunia barat, mereka akan dibebaskan memilih saat usianya di atas 18 tahun. Ini juga berlaku kepada Esthery, yang juga diberikan kebebasan untuk memilih jalan hidupnya di masa depan.

      Maka tidak heran jika banyak warga di sana yang bahkan tidak memiliki agama, atau atheis. Namun untuk bisa menikah, biasanya anak muda di sana akan mengikuti sebuah kamp dan memberikan pendidikan tentang kristen hingga mereka siap untuk menikah.

      "kamp ada ini pada dasarnya untuk mendapatkan izin menikah di gereja, kebanyakan orang melakukan itu," tambahnya.

      Tapi keadaan berbalik setelah Esthery telah mengikuti kamp, ternyata ia bertemu dengan seorang pria muslim. Dan pria tersebut membuatnya terpesona, hingga akhirnya mereka memiliki hubungan yang spesial.

      Calon suaminya tidak pernah mengajak ia untuk memeluk islam, tetapi justru dengan kehadirannya membuat ia ingin mempelajari islam lebih dalam lagi.

      Pria tersebut sangat religius, hingga enam bulan berlangsung ia pun mulai tertarik melakukan penelitian tentang islam. Dan itu semua dilakukan untuk memahaminya lebih baik.

      "Saya bisa mencoba untuk memahami dia lebih baik, dan hal-hal seperti itu," lanjutnya.

      Dan hanya berselang beberapa minggu penelitian, ia memutuskan untuk mengucapkan syahadat di sebuah masjid.

      "Saya baru saja memutuskan untuk mengatakan itu (syahadat) dan pergi ke masjid setempat. Dan hari itu adalah hari yang paling hari emosional dalam hidupku. Aku menangis sepanjang hari," ucap Esthery.

      Baca Juga: Kisah Mualaf Mino, Musisi Asal Korsel yang Bersyahadat di Maroko

      Sampai saat ini, terus belajar tentang islam meskipun untuk menjadi muslim sempurna masih sangat jauh. Namun ia percaya, jika Tuhan akan menilai usaha yang dilakukan seseorang untuk menjadi lebih baik.

      Berita Terkait :
  • Trending

    Obrolan

Jangan Lewatkan