• Photo :
        • Perawat sedang menangani korban virus corona.,
        Perawat sedang menangani korban virus corona.

      Sahijab – Tim Gugus Penanganan Covid-19 Provinsi Jambi mengungkapkan bahwa Pasien Dalam Pantauan atau PDP virus Corona menurun pada Kamis 2 April 2020, dibandingkan dari hari sebelumnya dan pasien terus dirawat intensif.

      Berdasarkan informasi yang dihimpun, jumlah pasien PDP saat ini terhitung 15 orang, sedangkan dibandingkan sebelumnya berjumlah 16 orang dan negatif berjumlah 18 orang. Sementara itu, Orang Dalam Pengawasan (ODP) berjumlah 1115 orang.

      Juru Bicara Tim Gugus Penanganan Covid-19 Prov. Jambi, Johansyah membenarkan bahwa jumlah PDP menurun, sedangkan untuk pasien positif virus Corona ada dua orang, yang saat ini dirawat diduga rumah sakit berbeda.

      "Satu pasien dirawat di rumah sakit Raden Mattaher Jambi dan satunya di rumah sakit Sungaipenuh Jambi," ujarnya.

      Baca juga: Anda Ingin Sholat Jumat, Baca Aturan MUI Dulu​

      Johansyah menyebutkan, untuk uji labolatorium ke Jakarta, ada sebanyak lima yang saat ini belum keluar hasilnya dan ia berharap COVID-19 di Jambi, cepat berlalu dan bisa kembali seperti semula.

      "Semoga tidak positif lagi dan demi memutus penyebaran COVID-19, semua pintu masuk ke Provinsi Jambi, dijaga ketat oleh aparat keamanan," jelasnya.

      Sementar itu, untuk ODP meningkat di Kabupaten dan Kota Jambi, yakni Kota Jambi sebanyak 404, Batanghari sebanyak 168, Muaro Jambi 145, Bungo 117, Kerinci 104, dan Tebo sebanyak 100 orang. Sedangkan ODP terkecil itu Kabupaten Tanjung Jabung Barat sebanyak 14, Tanjung Jabung Timur sembilan orang, Sarolangun 19, Merangin 22 ,dan sungai penuh 13 orang.

      "Begitu juga PDP di tiap Kabupaten dan Kota, yakni Kota Jambi mencapai sembilan orang, Sarolangun satu orang, Kerinci tiga orang, Tebo satu orang , Bungo satu orang. Sedangkan Sungaipenuh, Batanghari, Merangin, Muaro Jambi, Tanjung Jabung Barat, dan Tanjun Jabung Timur, PDP masih kosong dan masyarakat tetap selalu sabar dan menjaga kesehatan di rumah, Semoga musibah COVID-19, cepat selesai," cetusnya.

      Update Corona di Sumsel

      Sementara itu, jumlah pasien positif virus Corona atau COVID-19 di Sumatera Selatan, mengalami peningkatan drastis menjadi 11 orang. Penambahan paling banyak terjadi pada Kamis 2 April 2020, dengan enam orang dinyatakan positif.

      Juru Bicara Satuan Tugas Covid-19 Sumsel, Zen Ahmad mengatakan, enam pasien yang dinyatakan positif virus Corona berasal sejumlah kabupaten kota. Empat pasien perempuan dan dua laki-laki.

      Untuk pasien 06 (36 tahun), merupakan warga Kota Palembang. Pasien 07 (20 tahun), warga Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI). Keduanya berjenis kelamin perempuan dan diduga terjangkit virus Corona, karena tertular saat berada di luar Provinsi Sumatera Selatan.

      Sedangkan pasien 08 (44 tahun), merupakan laki-laki asal Jakarta. Pasien diduga terinfeksi virus Corona kuat kaitannya dengan kasus 'impor', alias bukan tertular di Indonesia.

      Untuk tiga pasien lain, semuanya berasal dari kota yang sama, yakni Prambumulih. Pasien 09 (42 tahun), berjenis kelamin perempuan. Pasien 10 (62 tahun), berjenis kelamin laki-laki, dan pasien 11 (60 tahun), berjenis kelamin perempuan. Ketiganya, memiliki riwayat penularan yang sama, yaitu kasus penularan lokal.

      "Kasus ini, memang mengalami peningkatan, karena petugas kita dari Dinas Kesehatan melakukan tracking dari kasus sebelumnya. Kami imbau warga tetap tidak panik, jaga kesehatan," terang Zen.

      Untuk diketahui, sebelumnya sudah ada lima pasien positif virus Corona di Sumsel, dengan dua di antaranya telah meninggal dunia. Salah satunya, yaitu dr. Efrizal Syamsudin, direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Prabumulih.

      “Orang pertama positif dan meninggal dunia, yaitu pria berusia 54 tahun, warga kota Palembang. Pasien kedua yakni dr. Efrizal. Keduanya meninggal dunia di hari yang sama, pada Senin 23 Maret 2020, di Rumah Sakit Mohammad Hoesin (RSMH) Palembang” ujarnya.

      Sedangkan untuk satu pasien lainnya, yaitu seorang pria 60 tahun asal Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU). Sementara, pasien keempat dan kelima, masing-masing berasal dari Kabupaten OKI dan  Prabumulih. Untuk di OKI, pasien yang positif terinfeksi berkaitan dengan kasus impor alias bukan tertular di Indonesia.

      Sementara itu, pasien dari Prabumulih yang berprofesi sebagai seorang tenaga kesehatan, diduga terinfeksi virus Corona melalui transmisi lokal. Di mana sebelumnya, pasien tersebut sempat merawat pasien yang telah lebih dulu positif virus Corona dan telah meninggal dunia.

      Baca juga: Update Data Positif Corona di Indonesia 2 April 2020​

      Berita Terkait :
  • Trending

    Obrolan

Jangan Lewatkan