• Photo :
        • Ilustrasi Berdoa dan Mohon Ampun dari Segala Dosa,
        Ilustrasi Berdoa dan Mohon Ampun dari Segala Dosa

      Sahijab – Taubat merupakan suatu kewajiban muslim yang menjadi titik penentu bagi kelangsungan hidup seorang hambah di akhirat. Taubat juga merupakan setinggi-tingginya derajat penghambaan seorang kepada Allah SWT. Namun seringkali terdapat kesalahan dalam bertaubat yang terjadi pada sebagian orang akibat dari ketidaktahuan tentang arti taubat atau karena kelalaian dan kurang perhatian terhadap masalah taubat ini.

      Salah satunya, sejumlah orang kerap menunda-nunda taubat itu sendiri.  Di antara manusia terdapat sejumlah orang yang mengetahui kesalahannya dan memahami keharaman perbuatan yang dilakukannya. Namun dia masih saja menunda-nunda taubat dan selalu mengatakan nanti, masih muda ini, dan lain sebagainya.

      Imam Al-Ghazali rahimahullah berkata, "Tidak ada keraguan mengenai kewajiban bertaubat secara langsung. Sebab mengenali berbagai kemaksiatan sebagai sesuatu yang membinasakan merupakan sebagian dari iman. Maka itu wajib dilakukan segera".

      Baca Juga: Apakah Dosa Zina, Aborsi dan Masa Lalu Akan Diampuni?

      Sejumlah pendapat lain, dari Ibnu Qayyim rahimahullah berkata: "Bertaubat dengan segera merupakan suatu kewajiban yang harus dilakukan dan tidak boleh ditunda. Setiap kali seorang hamba menunda taubat, berarti ia telah berbuat maksiat kepada Allah dan apabila sudah bertaubat dari dosa yang dilakukannya, maka tinggal kewajiban untuk bertaubat dari perbuatan menunda pelaksanaan taubat.

      Jarang sekali hal ini terlintas dalam pikiran orang yang bertaubat, bahkan menurut Ibnu Qayyim, apabila sudah bertaubat dari dosa yang ia lakukan, berarti tidak ada lagi kewajiban lain yang harus ia lakukan. Padahal, masih ada satu lagi kewajiban yang harus ia laksanakan yaitu bertaubat dari perbuatan menunda-nundanya.

      Dalam kitab Qisharul Amal, Ibnu Abid Dunya rahimahullah menyebutkan, dari ikrimah rahimahullah dalam firman Allah Ta'ala :

      وَقَدْ كَفَرُوا۟ بِهِۦ مِن قَبْلُ ۖ وَيَقْذِفُونَ بِٱلْغَيْبِ مِن مَّكَانٍۭ بَعِيدٍ

      "Dan sesungguhnya mereka telah mengingkari Allah sebelum itu; dan mereka menduga-duga tentang yang ghaib dari tempat yang jauh". (QS Saba : 53).

      Tobat menjadi alasan untuk menggapai pertolongan Allah SWT sekaligus untuk meningkatkan kekuatan hati. Allah SWT berfirman: 

      وَيَا قَوْمِ اسْتَغْفِرُواْ رَبَّكُمْ ثُمَّ تُوبُواْ إِلَيْهِ يُرْسِلِ السَّمَاء عَلَيْكُم مِّدْرَاراً وَيَزِدْكُمْ قُوَّةً إِلَى قُوَّتِكُمْ 

      "Dan (dia berkata), 'Hai kaumku, mohonlah ampun kepada Tuhanmu lalu bertobatlah kepada-Nya, niscaya Dia menurunkan hujan yang sangat deras atasmu, dan Dia akan menambahkan kekuatan kepada kekuatanmu, dan janganlah kamu berpaling dengan berbuat dosa.'" (QS Hud: 52) 

      Baca Juga: Niat Mandi Taubat dari Zina Sesuai Syariat

      Ibnul Jauzi rahimahullah berkata: "Wahai, orang-orang yang menyia-nyiakan usianya, sampai kapan engkau meminta taubat? Tidak ada alasan bagimu untuk menundanya! Sampai kapan orang akan berkata kepadamu: 'Hai orang yang terfitnah dan tertipu?" Kasihan sekali kamu ini! Bulan-bulan kebaikan telah berlalu, namun kamu masih menghitung bulan-bulan itu. Apakah kamu tahu amalan itu diterima atau ditolak? Apakah kamu tahu bahwa dirimu adalah orang yang menyambung tali silaturahmi atau yang memutuskannya? Apakah kamu tahu kelak akan meniti kebahagiaan atau pada mukamu tergambar penyesalan? Apakah kamu mengetahui bahwa dirimu adalah seorang penguni neraka atau istana?

      Seharusnya seorang hamba segera bertaubat sebab ini memang kewajiban baginya. Tujuannya agar dosa-dosanya tidak menjadi pembungkus hatinya sehingga sulit atau dirinya tidak didahului oleh angan-angan yang selalu mengiringi dosanya. Selain itu, menunda taubat justru merupakan penyebab sulitnya bertaubat dan pendorong untuk melakukan dosa yang lainnya.

      Berita Terkait :
  • Trending

    Obrolan

Jangan Lewatkan