• Photo :
        • Irena Handono.,
        Irena Handono.

      Sejak usia dini, Irena selalu menerima pendidikan agama orang tuanya. Dan sebagai remaja, ia aktif berpartisipasi dalam beberapa kegiatan di gereja lokal. Ia ingat selalu memiliki cita-cita untuk menjadi seorang biarawati.

      Sebagai seorang Katolik, Irena pun meninggalkan kehidupan duniawi. Ia ingin mendedikasikan hidupnya hanya untuk Tuhan. Dan setelah menyelesaikan sekolah menengah, ia mengikuti panggilan Tuhan dan memutuskan untuk mendaftar di seminari Katolik.

      Mempelajari Perbandingan Agama

      Orang tuanya sangat terkejut dengan keputusannya tersebut. Ia adalah anak perempuan satu-satunya dari lima bersaudara. Dan mereka berharap untuk membuat saya tetap dekat dengan mereka. Namun, ketika mereka melihat tekad saya, mereka mendukung keinginan saya untuk menjadi seorang biarawati.

      Pendidikannya dimulai tanpa kesulitan. Irena bahkan dipilih untuk pelatihan khusus di luar biara. Di sana ia belajar perbandingan agama di institut teologi filosofis. Dan memilih untuk fokus pada Islamologi. Itulah pertama kalinya Irena belajar tentang Islam, selain fakta bahwa ia telah lahir di negara Muslim terpadat di dunia.

      Di sini ia bertemu prasangka yang sama tentang Muslim yang juga ada di komunitasnya. Miskin, tidak berpendidikan, tidak beradab. Karena baru berusia 20 tahun, Irena tidak bisa menerima itu. Dan melakukan penelitiannya sendiri.

      Mulai Bertanya

      Berita Terkait :
  • Trending

    Obrolan

Jangan Lewatkan