• Photo :
        • Peringatan Tahun Baru Islam 1 Muharam 1440,
        Peringatan Tahun Baru Islam 1 Muharam 1440

      Sahijab – Perayaan tahun baru Islam di setiap tempat didunia memiliki tradisi yang berbeda-beda. Di Indonesia, terdapat sejumlah tradisi yang unik dan menarik dalam menyambut perayaan tahun baru hijriah . Tahun baru Islam merupakan hari peringatan hijrah Nabi Muhammad SAW dari Mekkah ke Madinah pada tahun 622 Masehi.

      Peristiwa tersebut terjadi pada 1 Muharram yang menandakan tahun baru pada kalender Islam atau Hijriah. Dari peristiwa ini, sejumlah negara yang sebagian besar penduduknya beragama islam banyak melakukan perayaan tahun baru hijriah dengan tradisi serta budaya yang diterapkan.

      Berikut ini Sahijab kumpulkan perayaan tahun baru Islam yang unik dan menarik di Indonesia.

      1. Upacara Tabot – Bengkulu

      Upacara Tabot adalah salah satu tradisi di Bengkulu dalam menyambut tahun baru Islam untuk mengenang kepahlawanan dan kematian Husein bin Ali Abu Thalib, cucu Nabi Muhammad SAW. Tata cara dan tujuan tradisi ini mirip dengan upacara Karbala di Iran. Upacara ini dibawa oleh penyebar agama Islam di Punjab, India ke Indonesia pada saat masa penjajahan Inggris.

      Tradisi upacara Tabot di Bengkulu mengandung aspek ritual dan non ritual. Upacara Tabot hanya diperbolehkan untuk dilakukan oleh keluarga yang memiliki keturunan tertentu serta memiliki ketentuan lainnya, sedangkan cara yang non ritual dapat diikuti dan dilakukan oleh siapa saja. Maryarakat percaya bahwa jika mereka tidak melakukan tradisi ini maka akan tertimpa musibah atau bencana.

      Baca Juga: 7 Mukjizat Nabi Isa Alaihissalam

      2. Tradisi Tahun Baru Islam 1 Suro – Yogyakarta

      Tradisi tahun baru Hijriah di Jawa biasanya disambut dengan meriahnya kembang api serta terompet seperti di tempat lainnya di Indonesia. Namun, tradisi tahun baru Islam yang sering disebut 1 Suro oleh masyarakat Jawa biasanya melakukan ritual yang berbeda dari tempat lain di Indonesia, seperti lek-lekan atau tidak tidur semalaman dan ritual tuguran atau renungan diri sambil berdoa.

      Tradsi 1 Suro juga disambut meriah oleh penganut aliran kepercayaan Kejawen dengan tirakatan atau selamatan tahun baru Islam. Pada bulan Suro ini, masyarakat Jawa mempercayai bahwa sebagai ciptaan tuhan, manusia harus selalu ingat tempatnya dan siapa dirinya dan menjauhi diri dari godaan yang bersifat menyesatkan.

      3. Kebo Bule – Kraton Surakarta

      Kirab Kebo Bule adalah salah satu tradisi masyarakat yang berasal dari Kraton Surakarta untuk menyambut tahun baru Hijriah. Sekelompok kebo atau kerbau yang dipercaya keramat ini akan dibawa keliling kota. Konon katanya, leluhur kebo bule ini merupakan hewan klangenan atau kesayangan Paku Buwono II.

      Baca Juga: Muslim Cinta Yesus, Mendorong Wanita Kristen Ini Jadi Mualaf

      Hal yang unik sekaligus menarik yaitu masyarakat Solo menanti-nantikan acara ini untuk menyentuh dan berebut mengambil kotorannya yang dipercaya dapat membawa berkah.

      4. Ledug Suro – Magetan

      Tradisi Ledug Suro di Magetan dalam menyambut tahun baru Islam yaitu dengan ritual Ngalub Berkah Bolu Rahayu yang dipercaya bisa membawa rezeki. Ledug Suro dilakukan mulai dari satu minggu sebelum tahun baru Islam dan tahun baru Jawa. Tradisi tersebut dilakukan dengan lomba lesung bedhug yang diikuti masyarakat sekitar serta dimeriahkan dengan acara lain seperti tari tradisional jalak lawu, wayang kulit, reog dan lainnya.

      Tradisi ini diakhiri dengan kirap atau membawa roti bolu dalam bentuk lesung dan bedhug di tengah kota Magetan. Acara Ledug Suro dilakukan sebagai ucapan syukur kepada Allah atas berkah dan rejeki yang telah diberikan kepada rakyat Magetan.

      Berita Terkait :
  • Trending

    Obrolan

Jangan Lewatkan