• Photo :
        • Pimpinan NU dan Muhammadiyah satukan langkah jaga NKRI.,
        Pimpinan NU dan Muhammadiyah satukan langkah jaga NKRI.

      Sahijab – Mantan Presiden Timor Leste , Jose Manuel Ramos Horta memberikan usulan kepada organisasi muslim terbesar di Indonesia yaitu Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah sebagai peraih nobel Perdamaian 2022. Hal ini disampaikan dirinya bahwa kedua organisasi ini memiliki manfaat yang luar biasa. 

      Sebelumnya dia juga mendapatkan Nobel Perdamaian pada tahun 1996. Dirinya juga menyampaikan beberapa aspek yang dijadikan pertimbangan adalah kiprah NU dan Muhammadiyah di beberapa aspek seperti pendidikan, toleransi, perlindungan minoritas dan terus menjaga perdamaian Indonesia dan dunia.

      "Kami berbicara mengenai NU dan Muhammadiyah. Dari sanalah saya mendapatkan informasi yang lebih lengkap guna mencalonkan NU dan Muhammadiyah untuk nobel perdamian. Dua organisasi ini, layak dan berhak mendapatkan Nobel Perdamaian," kata Ramos Horta .

      Baca Juga: Presiden Joko Widodo Sampaikan Dakwah Virtual Melalui Metaverse

      Mantan presiden kedua Timor Leste ini mempercayai bahwa karakter masyarakat muslim Indonesia yang moderat berakar dari dua organisasi Islam besarnya. Dirinya kemudian memberikan contoh, Indonesia juga mengalami situasi buruk layaknya negara lain, seperti perang di Irak dan masalah HAM di Palestina. Tetapi, Indonesia mampu menyelasaikannya secara baik dan tidak meluas.

      Ramos Horta juga menyebutkan bahwa pada waktu lalu banyak orang menyangka Indonesia sudah terjerumus dalam radikalisme muslim, terutama ketika Bom Bali dan Bom Jakarta mengguncang. "Tapi ternyata kasus bom Bali dan Jakarta, bisa dikategorikan sporadis, tidak sistematis dan tidak meluas," kata Ramos Horta.

      "Itu terjadi, karena karakter masyarakat muslim Indonesia yang moderat yang diwakili oleh Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah," tambah Ramos Horta.

      Baca Juga: Prancis Tutup Satu Masjid Gara-Gara Khotbah Tentang Jihad

      Dirinya menyebutkan sebelumnya telah memberikan usulan ke Komite Nobel, dirinya mengaku sudah memikirkan matang. Bahkan ia mengaku hati-hati dalam mengumpulkan data pendukung. Horta mengusulkan pemberian nobel perdamaian bagi Muhammadiyah dan NU dengan ditandatangani beberapa tokoh politik Timor Leste seperti Zanana Gusmao, Mari Alkatiri, Taur Matan Ruak, dan Presiden saat ini Fransisco Gutere Lu Olo.

      Horta sebelumnya sukses mengusulkan beberapa tokoh untuk mendapatkan nobel, diantaranya: Presiden Korea Selatan Kim Dae-jung (2000), Jimmy Carter (2002) dan Muhamad Yunus (2006). Jose Ramos Horta juga melakukan usulan Nobel untuk Muhammadiyah dan NU pada tahun 2019 waktu lalu. Dirinya menjelaskan bahwa walaupun sempat ditolak dirinya akan berusaha mengusulkan kembali dengan argumentasi dan data pendukung yang lebih lengkap.

      "Saya yang sering mengirimkan berbagai informasi kepada mereka (Komite Nobel). Jadi, saya akan menominasikan lagi dua organisasi ini pada tahun 2022 ini," kata Ramos Horta

      Berita Terkait :
  • Trending

    Obrolan

Jangan Lewatkan