Kadang kala, sang ayah melaksanakan sholat lima waktu secara sembunyi-sem bunyi. Kalau Erik mengingat-ingat lagi kejadian itu, rasanya ingin kembali ke masa lalu.
Membimbing ayahnya untuk mengucapkan dua kalimat syahadat kala sedang menghadapi sakaratul maut. Mengajak lelaki yang telah membesarkannya itu agar secara terang-terangan mengakui keislamannya.
Namun, kini penyesalan itu sudah lewat. Belajar dari masa silam, Erik pun bertekad untuk sebaik-baiknya menjadi Muslim yang taat dan bertakwa, sekuat tenaga. "Tidak akan disia-sia kannya hidayah dari Allah SWT. Berbeda dengan saat ini, dahulu saya sangat membenci Islam, katanya.
Dia menuturkan, salah satu peristiwa yang membangkitkan antipatinya terhadap agama yang dipeluk mayoritas orang Indonesia ini. Dahulu, pernah suatu hari dirinya mengganti knalpot mobilnya dengan jenis balap (racing).
Baca Juga: Kisah Seorang Pendeta Jadi Mualaf Usai Berdialog
Alhasil, suara yang dihasilkan kendaraannya itu lebih bising, apalagi bila kakinya menginjak habis pedal gas. Saat itu, Jumat siang. Banyak warga di lingkungan tempat tinggalnya berangkat ke masjid.
Dengan sengaja, Erik mengendarai mobilnya dengan kencang. Sesampainya di dekat area masjid tersebut, dia mengegas berkali-kali sehingga memunculkan suara yang sangat berisik.
Disclaimer: Semua artikel di kanal Sindikasi ini berasal dari mitra-mitra Viva Networks. Isi berita dan foto pada artikel tersebut di luar tanggung jawab Viva Networks.